HARIANSULTENG.COM, PALU – Sejumlah dosen tergabung dalam Kelompok Peduli Kampus (KPK) mengaku mendapat teror usai mengungkap dugaan korupsi anggaran Universitas Tadulako (Untad).
Hal itu seperti dialami Wakil Sekretaris KPK, Nur Sangadji usai pihaknya melaporkan potensi kerugian negara menyusul temuan Dewan Pengawas (Dewas) atas pengelolaan dana Badan Layanan Umum (BLU) hingga miliaran rupiah.
Nur menceritakan, kejadian itu terjadi sekitar Juni 2021 ketika hasil temuan Dewas disebarkan kepada para pimpinan Untad.
Dosen Fakultas Pertanian Untad itu menyebut rumahnya dilempari batu oleh orang tak dikenal saat malam hari.
“Kejadian sekitar jam sebelas malam. Rumah saya dilempar hingga kaca jendela pecah,” kata Nur, Senin (20/12/2021).
Tak cukup sampai di situ, anggota KPK lainnya juga diserang oleh akun-akun anonim di media sosial seperti Facebook.
Relawan KPK, Muhammad Marzuki dituding meminta uang kepada mahasiswa sebesar Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu saat bimbingan.
Nur Sangadji mengatakan, pihaknya telah melaporkan kejadian-kejadian tersebut ke Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Kasus yang saya alami dan beberapa teman lainnya sudah dilaporkan. Namun sampai saat ini satu pun belum ada yang berhasil diungkap,” tutur Mantan Ketua HMI Cabang Palu periode 1985-1986 itu. (Agr)