Home / Parigi Moutong

Rabu, 5 Februari 2025 - 14:00 WIB

Warga Alami Gatal dan Gagal Panen Akibat Aktivitas Tambang Ilegal di Hulu Sungai Taopa

Aksi warga tolak tambang ilegal di hulu sungai Taopa/Ist

Aksi warga tolak tambang ilegal di hulu sungai Taopa/Ist

HARIANSULTENG.COM, PARIMO – Warga Kecamatan Taopa dan Moutong di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) mendesak aktivitas tambang ilegal di wilayah hulu Sungai Taopa segera dihentikan.

Sebelumnya, penolakan aktivitas tambang ilegal di wilayah hulu Sungai Taopa ini ditandai dengan aksi unjuk rasa sekitar 500 masyarakat di Jembatan Taopa, Kecamatan Taopa, Selasa (4/2/2025).

Aksi tersebut difasilitasi oleh Forum Kepala Desa Bantaran Sungai Taopa (FKDBST) yang terdiri dari perwakilan desa di Kecamatan Taopa dan Moutong.

Warga sepakat menolak keberadaan aktivitas pertambangan emas ilegal yang telah berlangsung sekitar tujuh bulan terakhir di hulu Sungai Taopa.

Kepala Desa Tulandenggi Sibatang, Thamrin Hasan, yang juga sebagai Koordinator FKDBST, mengungkapkan bahwa ada sekitar 50 alat berat yang beroperasi di tujuh titik sepanjang Sungai Taopa.

“Informasi yang kami dapat, ada 50 alat yang beroperasi di sekitar tujuh titik di wilayah Sungai Taopa,” ujar Thamrin pada Rabu (5/2/2025).

Baca juga  Bertaruh Nyawa Demi Butiran Emas di Tambang Ilegal Poboya

Thamrin mengungkapkan bahwa akibat aktivitas tambang ilegal ini, kualitas air Sungai Taopa Sibatang sudah sangat tercemar hingga tak lagi layak digunakan oleh warga setempat.

“Air Sungai Taopa sudah tidak bisa digunakan oleh warga, bukan hanya keruh, tapi sudah berlumpur,” ungkapnya.

Lebih dari itu, dampaknya sudah sangat meresahkan warga sekitar. Banyak warga yang gatal-gatal setelah mandi di sungai, dan dampak kerusakan pertanian semakin dirasakan warga.

“Hampir 80 persen warga yang menggunakan air Sungai Taopa untuk kebutuhan sehari-hari tidak bisa lagi menggunakannya karena pencemarannya,” katanya.

Bahkan, dampaknya sudah sangat meresahkan warga setempat, seperti gatal-gatal saat mandi. Begitu pun petani di wilayah tersebut juga mengalami kerugian akibat dampak dari aktivitas tambang.

“Pertanian di sini itu ada persawahan, tanaman bulanan atau palawija pasti terancam kalau banjir, ada masyarakat saya itu yang bertani rica sudah gagal panen, tambak udang dan bandeng juga terancam, padahal baru satu kali banjir itu,” ungkapnya.

Baca juga  Dua Korban Banjir Bandang di Parimo yang Hilang Ditemukan Selamat

“Termasuk Mangrove saya yang saya lestarikan di Sibatang itu sekitar 30 hektare di muara sungai terancam akan mati, karena kalau lumpur naik itu asti akan mati,” tambahnya.

Thamrin menduga ada pihak-pihak tertentu yang menjadi dalang di balik maraknya tambang emas ilegal tersebut.

Olehnya, warga dari beberapa desa di bantaran sungai menuntut agar aktivitas pertambangan segera dihentikan. Thamrin meminta Aparat Penegak Hukum (APH) serta pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Kabupaten Parigi Moutong untuk segera bertindak tegas.

“Kami minta tambang ilegal itu ditutup, tangkap para pemodal dan semua pihak yang terlibat. Para pelakunya ini sudah terdeteksi,” tegasnya.

Jika tidak ada tindakan tegas, masyarakat akan kembali menggelar aksi besar-besaran dalam waktu dekat.

(Lam)

Share :

Baca Juga

Warga rebutan Lalampa gratis di acara Lebaran Lalampa Toboli ke-5, Sabtu (8/7/2023)/hariansulteng

Parigi Moutong

Warga Sesaki Lebaran Lalampa di Desa Toboli, Makan Gratis hingga Jam 12 Siang
Ilustrasi - Pertambangan/Ist

Parigi Moutong

5 Orang Dikabarkan Tewas Tertimbun Longsor di Area Tambang Desa Lobu Parigi Moutong
Polisi mengagalkan peredaran rokok ilegal di wilayah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo)/Ist

Parigi Moutong

Rugikan Negara, Polres Parimo Amankan Puluhan Ribu Rokok Ilegal
Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian hari ketiga terhadap kakek bernama I Gede Suro di Desa Sausu, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parimo, Minggu (20/3/2022)/Ist

Parigi Moutong

Kakek Hilang di Desa Sausu Parimo Belum Ditemukan, Tim SAR Sisir Sungai Sepanjang 9 Kilometer
Ahmad Ali boyong Kaesang Pangarep saat kampanye akbar di Parigi Moutong, Sabtu (9/11/2024)/Ist

Parigi Moutong

Boyong Kaesang Pangarep, Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri Kampanye Akbar di Parigi Moutong
Tim SAR lakukan persiapan pencarian kakek hilang di Desa Sausu, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parimo, Jumat (18/3/2022)/Ist

Parigi Moutong

Pamit ke Rumah Anak, Seorang Kakek di Parimo Hilang Misterius Saat Lewati Perkebunan
Pakar hukum dari Universitas Tadulako, Harun Nyak Itam Abu/Ist

Parigi Moutong

Soroti Dugaan Ijazah Palsu Anggota DPRD Parimo, Pakar Hukum: Ini Kejahatan Serius
73 KK terdampak banjir di Desa Desa Sausu Pakareme, Kecamatan Sausu, Parigi Moutong, Minggu (8/6/2025). (Sumber: BPBD Sulteng)

Parigi Moutong

Sungai Meluap, 73 KK Terdampak Banjir di Desa Sausu Pakareme Parimo