HARIANSULTENG.COM, PALU– Puluhan penyintas yang tergabung dalam From Rakyat Pasigala menggelar aksi demo didepan kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis (15/9/2022) siang.
Aksi demo itu, buntut dari kekecewaan penyintas Pasigala kepada Pemerintah Provinsi Sulteng dan DPRD Sulteng.
Pasalnya, Pemrov Sulteng dan DPRD Sulteng terkesan lebih mementingkan Musyawarah Nasional ke XI Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) yang digelar dua bulan lagi.
Sedangkan mereka sudah empat tahun lamanya tidak kunjung mendapatkan Hunian Tetap yang sudah dijanjikan.
“Kasih keluar itu anggota dewan, kasih keluar. Bisa kamu kasih keluar uang Rp14 miliar hanya dalam tiga hari, sedangkan kami yang sudah tergiling-giling stunami tidak diperhatikan,” ujar Sri Tini Haris.
Sri Tini Haris mengungkapkan, bahwa kehidupan para penyintas di Huntara sangat menyedihkan.
Bahkan, pernah seorang penyintas meninggal di Huntara dan tidak mempunyai biaya untuk membeli kain kafan.
Ia pun bersama rekan yang lainnya berinisiatif mengumpulkan uang demi membeli kain kafan.
“Dimana pikiran ibu bapak, dimana hati nurani?, saya kira ketua DPRD yang seorang perempuan mempunya hati nurani, punya perasaan. Bagaimana nasib kami, kami sudah empat tahun hidup di Huntara,” kata Sri Tini Haris sembari terisak. (Slh)