HARIANSULTENG.COM, PALU – Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa (3/10/2023).
Setiba di Bandara Mutiara Sis Aljufri, Ma’ruf lebih dulu menuju ke Kantor Gubernur Sulteng untuk menghadiri pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS).
Orang nomor dua di Indonesia itu tampak didampingi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar.
Setelah dari Kantor Gubernur Sulteng, Ma’ruf kemudian membuka Rakornas Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal bertempat di Swiss-Belhotel, Kota Palu.
Acara itu dirangkaikan dengan deklarasi target minimal 25 kabupaten entas daerah tertinggal tahun 2024, serta soft launching Sulawesi Tengah sebagai Negeri Seribu Megalit.
Negeri Seribu Megalit merupakan branding yang diberikan guna mempromosikan cagar budaya megalitikum di Bumi Tadulako.
Situs megalitikum ini tersebar di Lembah Napu, Lembah Behoa dan Lembah Bada (Kabupaten Poso), serta Lembah Lindu di Kabupaten Sigi.
“Semoga penacanangan ini mempercepat penetapan kawasan arkeologi zaman prasejarah megalitikum sebagai warisan oleh Unisco, sekaligus memberikan manfaat kemajuan bagi pariwisata dan investasi Sulawesi Tengah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura.
Wapres Ma’ruf Amin mengatakan bahwa situs cagar budaya megalit menjadi sebuah refleksi tentang peradaban di masa lampau.
Ia menilai pencanangan Negeri Seribu Megalit sesuai dengan upaya mempercepat Sulawesi Tengah tanpa daerah tertinggal.
Terkait hal tersebut, Ma’ruf teringat tentang piramida kuno di Mesir sebagai salah satu keajaiban dunia yang menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia.
“Saya teringat piramida di Mesir yang dibangun sekitar 3000 atau 5000 ribu tahun sebelum masehi. Artinya, megalit di Sulteng tidak kalah dengan piramida yang ada di Mesir,” ucap Ma’ruf Amin.
Ma’ruf meyakini kehadiran situs megalitikum tersebut dapat menjadi ikon wisata dunia yang ada di Indonesia.
“Saya berharap pencanangan seribu megalit ini akan menjadi wisata dunia yang dimiliki Indonesia. Dengan upaya bersama, saya yakin jumlah kunjungan wisatawan ke Sulawesi Tengah akan meningkat,” tuturnya. (Red)