HARIANSULTENG.COM, PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid menekankan pentingnya peran Tim Pembina Posyandu dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Hal itu ia sampaikan saat melantik Ketua Tim Pembina Posyandu Kota Palu periode 2025-2030, Diah Puspita bertempat di Auditorium Kantor Wali Kota Palu, Jumat (19/9/2025).
‘Tugas kita bersama untuk semakin meningkatkan kualitas hidup di kota kita yang ditunjukkan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang semakin baik. IPM Kota Palu saat ini tertinggi di wilayah timur, khususnya Sulawesi, bahkan di atas rata-rata nasional,” kata Hadianto.
Meski begitu, Hadianto menyatakan capaian ini tidak linear dengan penurunan angka stunting di Kota Palu.
Menurutnya, pendataan stunting secara akurat dan aktif menjadi faktor penting agar langkah penanganan benar-benar tepat sasaran.
“Pendataan yang benar akan menunjukkan angka riil, sehingga kita benar-benar bisa mengatasi persoalan ini. Jangan sampai mau yang gizi buruk masuk ke dalam kategori stunting,” jelasnya.
Selain isu stunting, Hadianto juga menyoroti meningkatnya jumlah pasien di rumah sakit dalam tiga minggu terakhir yang cukup signifikan, termasuk di RSUD Anutapura Palu.
Ia menilai kondisi ini terjadi karena peran edukasi kepada masyarakat mengenai fasilitas kesehatan yang ada belum dijalankan secara optimal.
“Posyandu adalah pos pelayanan terpadu, artinya pelayanan kesehatan bisa dilakukan di situ. Posyandu juga menjadi alat kita mengedukasi masyarakat. Tidak semua persoalan kesehatan harus ke rumah sakit, karena puskesmas juga bisa menangani masalah-masalah umum. Dengan dukungan sekitar 1.500 kader, posyandu dapat mengambil peran strategis dalam urusan ini,” ungkap Hadianto.
Hadianto berharap Tim Pembina Posyandu yang baru dapat mendorong penguatan peran posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat.
“Saya berharap dengan hadirnya pembina posyandu ini betul-betul bisa mendorong peningkatan pemahaman masyarakat terkait kesehatan, pusat layanan kesehatan, serta peningkatan layanan kesehatan. Jangan sampai pembina posyandu ini hanya sebatas formalitas tanpa peran nyata,” pungkasnya.
(Adv)














