HARIANSULTENG.COM, PALU – Seorang bocah berusia 13 tahun di Kota Palu, Sulawesi Tengah dikabarkan diculik sempat viral di media sosial.
Informasi ini beredar pada Rabu (10/1/2024). Korban merupakan salah satu murid di salah satu madrasah ibtidaiyah (MI) di Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatanga.
Tak berselang lama, sebuah video menunjukkan korban yang masih mengenakan seragam olahraga telah ditemukan dalam keadaan menangis.
Kapolresta Palu, Kombes Barliansyah mengatakan bahwa bocah perempuan itu ternyata menjadi korban dugaan pelecehan seksual saat pulang sekolah.
Orangtua korban telah membuat laporan dan kasus tersebut saat ini sedang ditangani Unit PPA Polresta Palu.
“Orang tua korban bersama korban telah melapor. Kasus dugaan pelecehan seksual ini sudah ditangani untuk proses penyelidikan,” ungkapnya, Kamis (11/1/2024).
Berdasarkan keterangan korban, Barliansyah menyebut saat itu korban sedang perjalanan pulang sekolah berboncengan dengan temannya menggunakan sepeda sekira pukul 12.00 Wita.
Saat melintas di Jalan Pue Banggula, korban bertemu pelaku yang berpura-pura menjatuhkan barang bawaan berupa bungkusan dari sepeda motor.
“Korban lalu mengambil barang tersebut dan menyerahkan kepada pelaku. Untuk selanjutnya pelaku menanyakan alamat sekolah madrasah. Setelah dijawab oleh Korban, maka pelaku meminta korban untuk mengantar ke alamat yang dimaksud,” tuturnya.
Korban kemudian bersedia dibonceng pelaku untuk mengantarnya ke alamat madrasah. Namun, kata Barliansyah, pelaku justru membawa korban ke area semak-semak.
“Di tempat tersebut korban diancam sebilah pisau oleh pelaku untuk melakukan hubungan seksual, di mana Korban akan di bunuh jika tidak mau menuruti kemauan pelaku. Setelah melakukan aksinya, pelaku mengantar pulang korban dan menurunkannya turunkan di sekitar Jalan Tangga Rafah, Kelurahan Pengawu,” terang Barliansyah.
“Pelaku masih belum diketahui identitasnya masih dalam proses penyelidikan,” katanya menambahkan.
(Fat)