Home / Palu

Rabu, 15 Maret 2023 - 03:03 WIB

Undang Lurah dan Pemilik Kos, Kapolresta Palu: Tidak Benar Oknum Polisi Bekingi Prostitusi

Kapolresta Palu, Kombes Pol Barliansyah mengundang Lurah Lasoani, Erwin dan Sudhy sebagai pemilik kos-kosan yang disebut dijadikan tempat prostitusi, Selasa (14/3/2023)/hariansulteng

Kapolresta Palu, Kombes Pol Barliansyah mengundang Lurah Lasoani, Erwin dan Sudhy sebagai pemilik kos-kosan yang disebut dijadikan tempat prostitusi, Selasa (14/3/2023)/hariansulteng

HARIANSULTENG.COM, PALU – Kapolresta Palu, Kombes Barliansyah mengundang Lurah Lasoani, Erwin dan Sudhy sebagai pemilik kos-kosan yang disebut dijadikan tempat prostitusi, Selasa (14/3/2023).

Sebelumnya pada 10 Maret 2023, Erwin bersama LPM Lasoani menggerebek kos-kosan milik Sudhy dan didapati seorang wanita berinisial NN.

Barliansyah mengundang keduanya untuk mendapatkan klarifikasi lantaraan ramai pemberitaan soal dugaan keterlibatan anggota Polri dalam praktik prostitusi tersebut.

Hal ini bermula dari pernyataan Lurah Lasoani yang memperoleh informasi dari Sudhy bahwa salah satu pemilik kos-kosan lainnya merupakan seorang anggota polisi.

Akan tetapi, Sudhy mengaku perkatannya saat itu tidak terlepas dari kondisinya yang merasa terintimidasi, terlebih tidak adanya bhabinkamtibmas dan babinsa ketika terjadi penggerebekan.

Baca juga  Jelang Pemungutan Suara Pilkada 2024, KPU Palu Gelar Simulasi Penggunaan Sirekap

“Pas malam itu, namanya takut pak. Ada yang tendang, ada yang pukul, jadi saya membela diri saja. Perkataan saya itu, bicara dengan siapa-siapa sudah tidak ingat,” kata Sudhy.

Lurah Lasoani, Erwin menuturkan bahwa penggerebekan saat itu melibatkan Ketua RT, Ketua RW dan Satgas Pancasila setempat.

Sementara, kata dia, babinsa kondisinya saat itu kurang sehat dan bhabinkamtibmas sedang menjaga orangtuanya.

“Kami ada di lokasi, tidak ada pemukulan. Saya tanya siapa pemiliknya, beliau bilang anggota (polisi, red) yang bertugas di Bali,” ujar Erwin.

Baca juga  Sempat Diwarnai Perlawanan, Polisi Ringkus 4 Terduga Penyalaguna Narkotika di Tatanga Palu

Setelah mendengar penjelasan dari kedua belah pihak, Kapolresta Palu, Kombes Barliansyah memastikan tidak ada keterlibatan oknum polisi dalam praktik prostitusi di lokasi tersebut.

Dari hasil penyelidikan, tidak ditemukan indikasi adanya oknum anggota polisi sebagai pemilik kos-kosan atau membekengi praktik prostitusi.

“Tidak benar. Kalau memang ada oknum membekingi, kamipun tidak bisa marah-marah. Tetapi kan tidak ada sama sekali. Mungkin ini hanya input data yang diperoleh tidak sesuai fakta di lapangan,” jelas Barliansyah. (Red)

Share :

Baca Juga

Bakal calon gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Ahmad Ali (AA) langsung menemui relawan BANUATA seusai tiba dari tanah suci, Minggu (30/6/2024)/hariansulteng

Palu

Pulang dari Tanah Suci, Ahmad Ali Ditemani AKA Temui Relawan Banuata
Rektor Untad, Prof Amar resmi menutup Kejuaraan Nasional Tenis Lapangan Untad Cup I, Minggu (12/5/2024)/Ist

Olahraga

Daftar Lengkap Pemenang Kejuaraan Nasional Tenis Lapangan Untad Cup I
Kasubdit 3 Ditresnarkoba Polda Sulteng, Kompol Raden Real Mahendra (kanan)/Ist

Palu

Polisi Sebut Oknum Caleg di Palu Hanya Jadi Saksi di Kasus Penyelahgunaan Narkoba
Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid menunaikan salat Idulfitri di Lapangan Vatulemo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (22/4/2023)/Pemkot Palu

Palu

Wali Kota Palu Salat Idulfitri bersama Ribuan Warga di Lapangan Vatulemo
Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid menerima kunjungan Kepala Kantor Wilayah Imigrasi Sulteng, Arief Hazairin Satoto, Senin (13/01/2025)/Pemkot Palu

Palu

Terima Kunjungan Kepala Kantor Imigrasi Sulteng, Wali Kota Palu Komitmen Bantu Pembangunan Kantor
Habib Idrus bin Salim Aljufri (Guru Tua)/Ist

Palu

Pemerintah Indonesia Akui Status Kewarganegaraan Guru Tua
Adik Witan Sulaeman, Muhammad Akbar Lionel Messi (kiri) bersama ayahnya Humaidi (kanan)/hariansulteng

Olahraga

Kenalkan Messi, Adik Witan Sulaeman di Palu Bercita-cita Jadi Pemain Timnas
Rektor Untad, Prof Amar/hariansulteng

Palu

Belum Ada Perpanjangan Masa Studi, 900 Mahasiswa di Untad Terancam Drop Out