HARIANSULTENG.COM, PALU – Kapolresta Palu, Kombes Barliansyah mengundang Lurah Lasoani, Erwin dan Sudhy sebagai pemilik kos-kosan yang disebut dijadikan tempat prostitusi, Selasa (14/3/2023).
Sebelumnya pada 10 Maret 2023, Erwin bersama LPM Lasoani menggerebek kos-kosan milik Sudhy dan didapati seorang wanita berinisial NN.
Barliansyah mengundang keduanya untuk mendapatkan klarifikasi lantaraan ramai pemberitaan soal dugaan keterlibatan anggota Polri dalam praktik prostitusi tersebut.
Hal ini bermula dari pernyataan Lurah Lasoani yang memperoleh informasi dari Sudhy bahwa salah satu pemilik kos-kosan lainnya merupakan seorang anggota polisi.
Akan tetapi, Sudhy mengaku perkatannya saat itu tidak terlepas dari kondisinya yang merasa terintimidasi, terlebih tidak adanya bhabinkamtibmas dan babinsa ketika terjadi penggerebekan.
“Pas malam itu, namanya takut pak. Ada yang tendang, ada yang pukul, jadi saya membela diri saja. Perkataan saya itu, bicara dengan siapa-siapa sudah tidak ingat,” kata Sudhy.
Lurah Lasoani, Erwin menuturkan bahwa penggerebekan saat itu melibatkan Ketua RT, Ketua RW dan Satgas Pancasila setempat.
Sementara, kata dia, babinsa kondisinya saat itu kurang sehat dan bhabinkamtibmas sedang menjaga orangtuanya.
“Kami ada di lokasi, tidak ada pemukulan. Saya tanya siapa pemiliknya, beliau bilang anggota (polisi, red) yang bertugas di Bali,” ujar Erwin.
Setelah mendengar penjelasan dari kedua belah pihak, Kapolresta Palu, Kombes Barliansyah memastikan tidak ada keterlibatan oknum polisi dalam praktik prostitusi di lokasi tersebut.
Dari hasil penyelidikan, tidak ditemukan indikasi adanya oknum anggota polisi sebagai pemilik kos-kosan atau membekengi praktik prostitusi.
“Tidak benar. Kalau memang ada oknum membekingi, kamipun tidak bisa marah-marah. Tetapi kan tidak ada sama sekali. Mungkin ini hanya input data yang diperoleh tidak sesuai fakta di lapangan,” jelas Barliansyah. (Red)