Home / Morowali

Jumat, 11 April 2025 - 11:04 WIB

Tak Sesuai Kebutuhan, Warga Desa Tondo Morowali Kembalikan Bantuan CSR PT IHIP

Warga Desa Tondo, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, mengembalikan bantuan program CSR PT IHIP, Jumat (11/04/2025)/Ist

Warga Desa Tondo, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, mengembalikan bantuan program CSR PT IHIP, Jumat (11/04/2025)/Ist

HARIANSULTENG.COM, MOROWALI – Warga Desa Tondo, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, mengembalikan bantuan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Indonesia Huabao Industrial Park (IHIP), Jumat (11/04/2025).

Bersama Kepala Desa Tondo, Iwan Mbawi, warga mendatangi kantor PT IHIP untuk mengembalikan bantuan dalam bentuk perlengkapan masak bagi pelaku UMKM.

Mereka menilai bantuan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat Desa Tondo yang tinggal di sekitar kawasan industri.

Rahman, salah satu warga menyebut kebutuhan mendesak masyarakat Desa Tondo yaitu pembangunan drainase untuk mencegah terjadinya banjir.

Menurut Rahman, Desa Tondo dan desa lainnya di lingkar PT IHIP kerap dilanda banjir sejak perusahaan beroperasi beberapa tahun terakhir.

Baca juga  Hari Terakhir Masa Tenang, Ahmad Ali Pulang Kampung Ziarah Makam Orang Tua di Wosu

“Kebutuhan prioritas warga yang diharapkan salah satunya seperti drainase. Di sini jadi gampang banjir setelah perusahaan masuk beroperasi,” ungkap Rahman.

Kepala Desa Tondo, Iwan Mbawi, yang turut mendampingi warga, mengatakan bahwa program CSR oleh perusahaan tidak melibatkan pemerintah desa.

Minimnya partisipasi publik dan koordinasi dengan pemerintah desa dianggap menjadi penyebab bantuan CSR yang disalurkan tidak tepat menyasar kebutuhan warga.

“Bantuan ini kami kembalikan karena tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Perusahaan tidak transparan dan berkoordinasi dengan pemerintah desa yang paling memahami kondisi warganya,” ujar Iwan.

Baca juga  PT BTIIG di Morowali Ciptakan Lapangan Kerja Baru, Warga: Terima Kasih Pak Taslim

Dikatakan Iwan, program CSR seharusnya menjawab dampak langsung aktivitas industri terhadap kehidupan sosial dan ekonomi warga.

Sayangnya, pihaknya menilai implementasi program masih jauh dari prinsip transparansi dan partisipasi. Ia berharap perusahaan membuka ruang dan menyusun program berdasarkan kebutuhan riil masyarakat terdampak.

“Kebutuhan masyarakat desa, terutama mereka yang terdampak kegiatan industri, lebih kompleks ketimbang sekadar alat memasak,” imbuhnya.

Harian Sulteng mencoba menanyakan persoalan tersebut kepada PT IHIP, namun belum mendapatkan jawaban hingga berita ini tayang.

(Red)

Share :

Baca Juga

Sekjend PDI Perjuangan terima kunjungan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Morowali, Ahmad Hakim/Ist

Morowali

Ahmad Hakim Sambangi Kantor DPP Usai Terpilih Jadi Ketua DPC PDIP Kabupaten Morowali
Anies Baswedan bersama Waketum NasDem, Ahmad M Ali/Instagram @madtu_madali

Morowali

Anies Baswedan bersama Ustaz Dasad Latif Hadiri Tablig Akbar di Morowali Malam Ini
Ketua PDIP Morowali, Ahmad Hakim/Ist

Morowali

Respons Ahmad Hakim soal Digadang-gadang Jadi Calon Bupati Morowali
Kondisi PT ITSS di kawasan PT IMIP Morowali pascakebakaran beberapa waktu lalu/PT IMIP

Morowali

Update Kebakaran di Kawasan PT IMIP: Korban Tewas Bertambah Jadi 18 Orang, 14 Saksi Diperiksa
PT Vale melaksanakan groudbreaking tanda dimulainya proyek pembangunan blok Bahodopi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Jumat (10/2/2023)/hariansulteng

Morowali

Groundbreaking, PT Vale Memulai Proyek Blok Bahodopi di Dua Titik Sebesar Rp 37,5 Triliun
PT Indonesia Morowali Industrial Park/IMIP

Morowali

PT IMIP Bantah Isu Dukung Kandidat Tertentu di Pilkada Morowali
LSM Saber Korupsi menyurati Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada terkait dugaan pemalsuan surat bupati dan wakil bupati Morowali terpilih, Iksan Baharudin Abdul Rauf-Iriane Iliyas/Ist

Morowali

Saber Korupsi Surati Kabareskrim soal Dugaan Pemalsuan Surat Bupati-Wakil Bupati Morowali Terpilih
Bupati Morowali, Taslim. Foto : Ist

Morowali

Tanda tangannya di Palsukan, Bupati Morowali Laporkan 5 Perusahan Tambang ke Polisi