Home / Nasional

Jumat, 20 Januari 2023 - 16:33 WIB

Soroti Penjelasan Polisi Soal PT GNI, Rocky Gerung: Pelajari Dulu Faktor Struktural Baru Tuduh Ada Provokator

Pengamat politik Rocky Gerung/Instagram @rockygerungofficial

Pengamat politik Rocky Gerung/Instagram @rockygerungofficial

HARIANSULTENG.COM, NASIONAL – Trgaedi bentrokan antara pekerja lokal dan asing di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) Kabupaten Morowali Utara turut mendapat sorotan dari Rocky Gerung.

Pengamat politik sekaligus intelektual publik Indonesia itu menilai kepolisian terlalu terburu-buru menjelaskan kepada publik bahwa kerusuhan di PT GNI dipicu adanya provokator.

“Morowali itu simbol perlawanan rakyat. Rakyat nggak mungkin diprovokasi kalau dia nggak lihat keadilan di situ. Dan dianggap bahwa seolah-olah kalau provokatornya ditangkap maka selesai masalah,” katanya dilansir dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (20/1/2023).

Alih-alih mengungkap fakta penting secara menyeluruh di balik peristiwa, narasi yang kerap disampaikan polisi hanya soal provokator dalam bentrokan pada 14 Januari 2023 lalu.

Baca juga  Ridwan Kamil Ikhlas dan Meyakini Eril Meninggal, MUI Serukan Salat Gaib Usai Jumatan

Sebaliknya, ia menganggap penjelasan dari Kemenaker lebih dapat diterima. Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Ida Fauziyah membeberkan bahwa akar masalah itu adalah tuntutan para buruh yang belum direspon oleh pihak perusahaan.

Olehnya, Rocky Gerung menuding Istana sebagai provokator karena melalui kebijakan-kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat mengakibatkan 2 pekerja PT GNI meninggal dunia.

Artinya, pemerintah selama ini terkesan memprioritaskan pekerja China ketimbang pekerja dari rakyatnya sendiri.

“Pak Sigit (kapolri) terlalu dini, terlalu simple untuk mengatakan ini provokator. Dalam ilmu kriminal, soal keresahan buruh itu nggak ada provokatornya, yang ada adalah fakta ketidakadilan. Menteri tenaga kerja bagus, dia paham bahwa di balik ini ada perencanaan ekonomi politik yang kacau,” jelas Rocky.

Baca juga  Jabatan Irjen Ferdy Sambo di Wikipedia Tertulis Kadiv Penyiksaan dan Pembunuhan Berencana

Dalam kasus ini, aparat kepolisian mengamankan 71 pekerja lokal dan 17 di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Terkait hal itu, Rocky Gerung menggarisbawahi insiden di Morowali Utara bukan sekedar perkara kriminal semata.

Kriminalitas yang dilekatkan terhadap kisruh PT GNI justru mengindikasikan ketidakmampuan kapolri dalam membaca penyebab struktural sehingga mengambil jalan pintas dengan menyimpulkannya sebagai tindak kriminal.

“Ada yang bawa bensin, bakar. Iya, oke, tapi kenapa dia bawa bensin? Itu pertanyaannya. Jadi pelajari dulu faktor-faktor struktural di situ terutama soal disparitas ekonomi baru menuduh secara kriminal bahwa ada provokator,” urai Rocky. (Arm)

Share :

Baca Juga

Rakernas Partai NasDem, Kamis (16/6/2022)/Ist

Nasional

DPW NasDem Sulteng Usulkan 3 Nama Jadi Capres di Rakernas, Satu di Antaranya Perempuan
Ilustrasi - Pemerintah Indonesia resmikan 3 provinsi baru/Ist

Nasional

Pemerintah Resmikan 3 Provinsi Baru dan Lantik Penjabat Gubernur
Ilustrasi/BPJS Ketenagakerjaan

Nasional

Kian Bertambah, Petisi Tolak Aturan Baru JHT Tembus 423 Ribu Tanda Tangan
Ilustrasi gelombang tsunami/Ist

Nasional

Persiapan Natal dan Tahun Baru, BMKG Ingatkan Potensi Tsunami 8 Meter di Cilegon
Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme MUI, Muh Najih Arromadloni di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Jumat (26/11/2021) malam/Ist

Nasional

Sebut 30 Personel TNI-Polri Terlibat Aksi Teror, MUI: Termasuk dengan MIT Poso
Tungku milik PT ITSS di kawasan IMIP Morowali meledak, Minggu (24/12/2023)/Ist

Morowali

Ledakan Smelter Tewaskan Puluhan Pekerja, Menaker Siap Sanksi Tegas PT ITSS Jika Tak Patuhi K3

Nasional

Tim Balap Doni Racing Raih Hasil Memuaskan di Ajang Balap Motor MP3
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem, Ahmad Ali menemui Ketua Umum Gerindra sekaligus Presiden RI terpilih 2024-2029 di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024)/Instagram @madtu_madali

Nasional

Sambangi Prabowo di Kertanegara, Ahmad Ali: Tak Ada Pembicaraan Politik