HARIANSULTENG.COM, TOLITOLI – Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Tolitoli meminta warga bersikap legowo menerima informasi adanya potensi gempa megathrust dan tsunami.
BPBD Sulawesi Tengah dan BMKG sebelumnya telah membeberkan potensi gempa megathrust di Buol dan Tolitoli berkekuatan di atas magnitudo 8.
“Semua masyarakat harus legowo dan persiapkan diri. Kita semua berharap hal itu tidak terjadi. Dan kalau pun itu terjadi, maka suka atau tidak suka harus kita hadapi,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tolitoli,” Tati Rochajati, Sabtu (12/3/2022).
Tati menjelaskan, gempa dan tsunami berbeda dengan bencana alam lainnya seperti banjir dan kebakaran hutan.
Menurutnya, terjadinya banjir dan kebakaran hutan berkaitan dengan cara manusia dalam mengelola sumber daya alam.
Sementara gempa dan tsunami tidak bisa diakali oleh manusia sehingga membangun infrastruktur tahan gempa menjadi bentuk kesiapsiagaan.
“Informasi dari BMKG maupun BPBD Sulteng adalah sebuah peringatan, maka diperlukan persiapan mental dalam menghadapi peristiwa itu. Artinya ada kesempatan kita untuk berpikir harus gimana jika itu terjadi,” ungkap Tati.
Ia mengatakan, BPBD Tolitoli terus melakukan sosialisasi dan edukasi kesiapsiagaan bencana kepada masyarakat.
Mulai dari pemasangan jalur evakuasi, pembentukan Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB) dan penetapan desa tangguh bencana.
Upaya sosial, edukasi dan kesiapsiagaan tersebut dinilai menjadi kunci dalam pengurangan risiko bencana di masa depan.