Home / Olahraga / Sulteng

Jumat, 12 Agustus 2022 - 12:05 WIB

Puluhan Tahun Mati Suri, Olahraga Softball di Sulteng Mulai Hidup Kembali

Olahraga softball di Sulteng mulai hidup kembali melalui Softball Untad Cup/Ist

Olahraga softball di Sulteng mulai hidup kembali melalui Softball Untad Cup/Ist

HARIANSULTENG.COM, OLAHRAGA – Setelah hampir 32 tahun mati suri, olahraga softball di Sulawesi Tengah (Sulteng) mulai hidup kembali.

Softbal yang telah lama tidak terlaksana itu kini bangkit melalui turnamen Softball Universitas Tadulako (Untad) Cup.

Singkat cerita, olahraga softball di Bumi Tadulako pernah mengalami masa kejayaannya di tahun 1990-an.

Saat itu beberapa club bermunculan, di antaranya Kestler, Pharcy, Davokets, Apatis, Fakultas Ekonomi Team, Fakultas Hukum Team dan Nadolis.

Bahkan di masa jayanya itu, Sulteng pernah mengirim pemain putra dan putrinya untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XIII tahun 1993 di Jakarta.

Namun lantaran sarana dan prasarana saat itu belum memadai, lambat laun olahraga softball mengalami mati suri hingga akhirnya di tahun 2021.

Baca juga  Per Agustus 2023, 2.807 Napi dan Tahanan di Sulteng Terdaftar dalam DPT Pemilu 2024

Kemudian pada 2022, softball di Sulteng mulai dihidupkan kembali dengan didukung dari mantan atlet yang peduli dengan olahraga ini.

Maka dari itu terbentuklah tim softball baru dengan nama Engineering team, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Plus Team, Old Star, Rangers, Cactus dan Roviega.

Untuk memperkenalkan softball kepada masyarakat luas setelah hampir 32 tahun mati suri, Turnamen Softball Untad Cup pertama kalinya dipertandingkan.

Pertandingan itu gelar di lapangan SD Madani, Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu mulai 11 – 14 Agustus 2022.

Baca juga  Modus Sahur di Kos, Mahasiswi Untad Jadi Korban Pelecehan Teman Sendiri

Sekretaris Umum Pengprov PERBASASI Sulteng dan juga mewakili Rektor Universitas Tadulako (Untad), Hibban Toana menyebut kebangkitan olahraga softball berawal dari turnamen ini.

“Tournament Softball Untad Cup harus menjadi titik awal kebangkitan olahraga softball di daerah ini,” katanya, Kamis (11/8/2022).

Mewakili pihak KONI, Helmi mengatakan momentum kegiatan itu diberikan apresiasi karena sekian lama baru softball ada.

“Kedepan orahraga softball harus lebih ditingkatkan lagi, dan untuk ketersediaan atlet perlu diperbanyak ivent seperti saat ini,” tandas Helmi. (Slh)

Share :

Baca Juga

Komunitas Anak Tondo (KAT) nyatakan siap jaga stabilitas Universitas Tadulako/Ist

Sulteng

Komunitas Anak Tondo Nyatakan Siap Jaga Stabilitas Universitas Tadulako
Jenazah Briptu Anumerta Alfandi Steve Karamoy, korban aksi penembakan KKB Papua tiba di Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Minggu siang (21/1/2024)/Ist

Banggai

Jenazah Anggota Brimob Korban Penembakan KKB Papua Tiba di Luwuk Banggai
Anggota DPD/MPR RI, Muhammad J Wartabone gelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan dan zikir bersama warga Donggala/Ist

Donggala

Muhammad J Wartabone Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan dan Zikir Bersama Warga Donggala
PT CPM bersama Laskar Topo Tara Sulteng membagikan 1.000 paket sembako kepada warga lingkar tambang dalam rangka menyambut bulan Ramadan, Selasa (25/02/2025)/Ist

Palu

Sambut Ramadan, PT CPM Bagi-bagi Ribuan Paket Sembako kepada Warga Lingkar Tambang
Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Rusdy Mastura menerima kunjungan audensi dari panitia Haul Guru Tua ke-56, Selasa (16/4/2024)/Ist

Palu

Terima Kedatangan Panitia Haul Guru Tua, Gubernur Cudy: Cinta Saya kepada Alkhairaat Tidak Terukur
Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban hilang pascabanjir bandang di Desa Wombo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Rabu (28/05/2025)/Ist

Donggala

Dua Korban Hilang saat Banjir Bandang Desa Wombo Donggala Ditemukan Meninggal
Direktur Eksekutif Yayasan Tanah Merdeka, Richard Labiro/Ist

Morowali Utara

Pekerja Tambang Tewas Tersapu Banjir Bandang di Morut, YTM: Pengawasan Lemah
Deputi Bidang Instrumentasi, Kalibrasi, Rekayasa dan Jaringan Komunikasi BMKG, Muhammad Sadly melayani wawancara bersama jurnalis di Kota Palu/Ist

Palu

Deputi BMKG Singgung Kekeliruan Jurnalis dalam Memberitakan Bencana saat Berkunjung ke Palu