HARIANSULTENG.COM, PALU – PT Pertamina menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait antrean bahan bakar minyak (BBM) di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Menyikapi hal tersebut, EGM Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Erwin Dwiyanto langsung mengunjungi dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Inspeksi mendadak (sidak) di Kota Palu ini dilakukan di SPBU 74.941.16 Jalan Moh Yamin dan SPBU 74.941.27 Jalan Sisingamangaraja.
Didampingi, Komite BPH Migas, Yapit Sapta Putra, Erwin memeriksa sejumlah fasilitas SPBU seperti CCTV, Automatic Tank Gauge (ATG) dan kondisi EDC yang dilakukan untuk input nopol maupun scan QR Code konsumen BBM Subsidi.
“Kami ingin memastikan pelayanan konsumen tetap prima sebagai respon atas keluhan masyarakat terkait antrean di beberapa SPBU di Palu,” ungkap Erwin dalam keterangannya, Minggu (27/11/2022).
Ia pun kemudian berdialog dengan beberapa konsumen roda truk guna mendapatkan pola distribusi BBM tepat.
Erwin menyebut maraknya antrean SPBU di Palu lantaran ulah oknum konsumen yang melakukan pembelian BBM secara berlebihan. Sementara, fenomena antrean ini justru tidak terjadi di daerah lain di Sulawesi.
“Daerah lain di Sulawesi sudah berkurang antrean di SPBU, Palu termasuk yang masih terdapat antrean. Kami mendapati masukan dari konsumen dan akan mengatur ulang pola pengiriman BBM ke SPBU. Peran Pemda dan aparat penegak hukum mutlak diperlukan dalam pengawasan pendistribusian BBM,” imbuhnya.
Komite BPH Migas, Yapit Sapta Putra turut merekomendasikan beberapa hal untuk perbaikan pelayanan.
“Beberapa hal kita rekomendasikan antara lain CCTV SPBU yang seharusnya merekam lebih lama yakni selama minimal sebulan dan beberapa hal lainnya yang akan kami rumuskan dalam peraturan dan memperketat pengawasan,” katanya.
Pertamina memastikan stok BBM dari Terminal BBM Donggala yang melayani kota Palu dan sekitarnya dalam keadaan aman.
Stok Biosolar mencapai 4.382 kilo liter dengan konsumsi rata-rata harian 320 kilo liter, atau mampu menampung lonjakan konsumsi 14 kali lipat.
Sedangkan untuk Pertalite sebanyak 3.200 kilo liter dengan konsumsi rata-rata harian 619 kilo liter dengan ketahanan stok 5 kali lipat lebih. (Agr)