Home / Palu

Sabtu, 27 Juli 2024 - 14:03 WIB

Pemerintah Indonesia Akui Status Kewarganegaraan Guru Tua

Habib Idrus bin Salim Aljufri (Guru Tua)/Ist

Habib Idrus bin Salim Aljufri (Guru Tua)/Ist

HARIANSULTENG.COM, PALU – Pemerintah Indonesia akhirnya mengakui Habib Idrus bin Salim Aljufri atau Guru Tua sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).

Penyerahan keputusan kewarganegaaan itu akan diserahkan oleh Kakanwil Kemenkumham Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada 29 Juli 2024.

Selama ini, status kewarganegaraan Guru Tua yang menjadi penghambat untuk mendapatkan gelar sebagai Pahlawan Nasional.

Cucu Guru Tua, Habib Ali bin Muhammad Aljufri membenarkan pengakuan status kewarganegaraan terhadap Pendiri Perguruan Islam Alkhairaat tersebut.

“Iya, Alhamdulillah Habib Idrus diakui sebagai Warga Negara Indonesia oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,” kata Habib Ali dalam keterangannya, Sabtu (27/7/2024).

Guru Tua merupakan sosok ulama yang berjasa dan sangat dihormati, tidak hanya di Sulawesi Tengah, tetapi juga di Indonesia.

Jasanya dalam bidang pendidikan dan dakwah Islam tak lagi diragukan. Alkhairaat menjadi legasi yang benderang. Alkhairaat dan murid-muridnya menjadi karya yang hidup hingga kini.

Perjuangan Guru Tua dimulai ketika kedatangannya ke Indonesia untuk mengunjungi kerabatnya. Ia memang memiliki keluarga yang tersebar di Pulau Jawa dan Sulawesi.

Baca juga  Deklarasi Dukungan, Forum Maroso untuk Ahmad Ali Komitmen Jaga Pluralisme

Kala itu, Guru Tua masih berusia 19 tahun. Pada kunjungan pertama, Guru Tua belum memutuskan untuk bermukim.

Pada kunjungan kedua, Guru Tua akhirnya memutuskan untuk menetap di Pulau Jawa (1922-1929).
Perjalanan Guru Tua di Nusantara dimulai dari Batavia (kini Jakarta), kemudian berpindah ke Jombang, Jawa Timur pada 1926.

Pada momen inilah Guru Tua bertemu ulama kharismatik dan tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari.

Pada akhir 1928, Guru Tua melanjutkan perjalanan ke Solo. Di situ Habib Idrus menjadi guru dan menjadi Direktur Madrasah al-Rabitah al-Alawiyah Cabang Solo.

Tahun 1929, Habib Idrus mulai bersentuhan dengan Sulawesi Tengah. Setahun kemudian atau tepatnya pada 14 Muharram 1349 Hijriah atau bertepatan dengan 11 uni 1930, Guru Tua mendirikan Madrasah Alkhairaat.

Saat pendudukan Jepang di Nusantara (1942-1945), termasuk di Palu, penjajah itu sempat melarang Alkhairaat beraktivitas.

Baca juga  Sambut Ramadan, Ribuan Umat Muslim di Palu Pawai Obor Keliling Kota

Secara formal, sekolah memang tidak dibuka, tapi semangat Guru Tua tetap membara. Metode pembelajaran diubah dari rumah ke rumah, bahkan sampai sempat hijrah ke Kampung Pewunu di Sigi.

Di tempat itu, Guru Tua bertemu dengan saudara iparnya, yaitu Yoto Daeng Pawindu, kakak dari Intje Ami (Ite) yang merupakan istri dari Guru Tua. Intje Ami adalah perempuan Kaili yang dinikahinya.

Yoto seorang patriot tulen yang tercatat sebagai tokoh Partai Nasional Indonesia (PNI). Ia memfasilitasi Guru Tua untuk mendirikan sekolah darurat di rumahnya.

Meski di bawah ancaman Jepang, pendidikan harus terus jalan, barangkali begitu pikiran kedua bahadur ini.

Dengan pengakuan status kewarganegaraan itu, berarti perjuangan mendapatkan anugerah Pahlawan Nasional terhadap Habib Idrus bin Aljufri akan semakin dekat.

Apalagi, usulan Sis Aljufri mendapatkan gelar Pahlawan Nasional sudah dimulai sejak lama, ketika Bandjela Paliudju menjabat sebagai Gubernur Sulteng. Sampai sekarang gelar itu belum juga diberikan.

Share :

Baca Juga

Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan RI, Risharyudi Triwibowo menjadi pembicara di acara seminar bertema "Membentuk Karakter Calon Legislator Muda dalam Politik Praktis", Rabu (6/12/2023)/hariansulteng

Palu

Risharyudi Triwibowo Minta Mahasiswa Bantu Ingatkan Masyarakat Tak Gadaikan Suara di Pemilu 2024
700 penumpang dari Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara tiba di Pelabuhan Pantoloan pada arus balik Lebaran, Selasa (2/5/2023)/hariansulteng

Palu

Puncak Arus Balik di Pelabuhan Pantoloan Dimulai Hari Ini, 700 Penumpang Tiba Gunakan KM Lambelu
Situasi arus lalu lintas di Jalur Kebun Kopi kembali normal, Minggu (28/11/2021)/Instagram @satlantaspolresparimo

Palu

Longsor Teratasi, Jalur Kebun Kopi Kembali Bisa Dilalui
Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid melepas Tim Silaturrahim Ramadan 1444 H, Selasa (28/3/2023)/Pemkot Palu

Palu

Sambangi Masjid di Kota Palu, Hadianto Rasyid Lepas Tim Safari Ramadan 1444 H
Koalisi Bersama Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri (BerAmal) terus menggencarkan kampanye terbatas di Kota Palu, Sulawesi Tengah/Ist

Palu

Gencarkan Kampanye di Palu, Koalisi BerAmal Kenalkan 10 Program Unggulan Ahmad Ali
Rektor Untad terpilih Prof Amar/hariansulteng

Palu

Rektor Untad Serahkan Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswinya ke Polisi
Ilustrasi - BPOM merilis daftar kosmetik ilegal yang mengandung bahan berbahaya/Ist

Palu

69 Merek Kosmetik Ilegal dan Berbahaya Beredar di Pasaran, Ini Tanggapan Balai POM Palu
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding (tengah) wawancara doorstop dengan wartawan usai penyaluran daging kurban di Palu, Sabtu, 7 Juni 2025 (Sumber: Fandy/hariansulteng.com)

Palu

Menteri P2MI Dorong Masyarakat Sulteng Raih Peluang Kerja ke Luar Negeri