HARIANSULTENG.COM, DONGGALA – Musim panen durian di Desa Alindau dirayakan dengan membagikan durian gratis kepada masyarakat, Sabtu (20/5/2023).
Sejak pagi hari masyarakat mulai memadati Tugu Durian di perbatasan Dusun 3 dan Dusun 4, Desa Alindau, Kecamatan Sindue Tobata, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Di bangunan ikonik itu masyarakat Desa Alindau mengumpulkan durian hasil panennya untuk dibagikan secara gratis.
Di antara mereka ada yang membawa dua sampai 3 buah. Bahkan terdapat warga menyumbangkan puluhan durian dengan membawanya menggunakan mobil pick up terbuka.
Pantauan HarianSulteng.com, ratusan durian yang ditumpuk di Tugu Durian Desa Alindau ini kemudian menyedot perhatian pengunjung.
Selain masyarakat Desa Alindau dan sekitarnya, kegiatan ini juga diramaikan pengunjung dari luar daerah, seperti Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong hingga Kalimantan.
Pengunjung dari luar daerah ini sebelumnya mendapatkan informasi terkait acara makan durian gratis di Desa Alindau dari media sosial yang telah beredar luas.
Mereka tampak mengerumuni Tugu Durian yang telah dibaluti durian asli hasil panen masyarakat Desa Alindau.
Sebelum acara dimulai, pihak panitia mempersilahkan para pengunjung berfoto selfie dengan latar belakang Tugu Durian.
Makan durian gratis ini merupakan kegiatan perdana yang diinisiasi Pemerintah Desa Alindau saat musim panen tiba.
“Semoga acara makan gratis durian Alindau ini mendapat berkah dari Allah SWT. Insya Allah kegiatan ini akan berkelanjutan saat musim panen di tahun-tahun berikutnya,” ungkap Kepala Desa Alindau, Supriadi Makasau.
Setelah pengunjung puas berfoto-foto, panitia mulai membelah satu per satu durian yang telah berhasil dikumpulkan.
Akan tetapi, pengunjung hanya dibolehkan makan durian di lokasi acara alias tidak diperkenankan untuk membawa pulang.
Pihak panitia pun tampak kewalahan lantaran ratusan masyarakat berdesak-desakan saling berebut untuk mencicipi raja buah khas Alindau.
“Saat ini di Desa Alindau kurang lebih ada 10 ribu pohon durian, tetapi yang berbuah hanya sekitar satu persen. Seandainya semua berbuah, mungkin akan lebih banyak lagi. Kami mohon maaf jika duriannya tidak mencukupi dalam acara ini,” ujar Supriadi. (Mrj/Jmr)