Dihubungi terpisah, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kehutanan Untad, Muh Yusuf menuding mahasiswa teknik yang memulai keributan saat pertandingan futsal.
Ia mengungkapkan, mahasiswa teknik saat itu melempar gelas bekas minuman kemasan ke arah tribun suporter dari mahasiswa kehutanan.
“Fakultas teknik yang mulai ribut. Tetapi mahasiswa teknik sempat masuk ke tribun Fakultas Kehutanan dengan niatan untuk meminta maaf,” ujar Yusuf, Senin (5/6/2023).
Mahasiswa akrab disapa Ucup itu awalnya mengira tidak ada lagi ketegangan antara mahasiswa kehutanan dan teknik seusai pertandingan.
Namun di area parkiran, sejumlah mahasiswa teknik mendatangi dan memukul salah satu ketua himpunan mahasiswa Fakultas Kehutanan.
“Anak-anak kehutanan merasa tidak terima karena ketua himpunan dipukul, sehingga terjadi aksi saling cari,” imbuhnya.
Setelah itu, mahasiswa kehutanan bertemu dengan Presiden Mahasiswa (Presma) Fakultas Teknik Untad untuk menanyakan motif dan pelaku penyerangan.
Dari pertemuan dengan Presma Fakultas Teknik inilah, mahasiswa kehutanan memperoleh informasi bahwa terduga pelaku penganiayaan yakni R dari Prodi Teknik Geologi.
Dikatakan Ucup, mahasiswa kehutanan kemudian mendatangi Sekretariat Teknik Geologi untuk melakukan mediasi terkait kejadian pemukulan.
“Namun setiba di lokasi, salah satu mahasiswa teknik mengajak berkelahi satu lawan satu. Di situ naik tensi teman-teman kehutanan, tapi tidak ada keinginan memukul secara membabi buta. Jika ada korban dari mahasiswa teknik, mungkin karena khawatir sampai melompat dari lantai dua. Tidak ada niat memukul mereka yang tidak terlibat,” ucapnya.
Ucup membenarkan pascakejadian itu telah dilakukan mediasi oleh pihak kampus antara mahasiswa teknik dan kehutanan.
Selaku Ketua BEM Fakultas Kehutanan Untad, dirinya justru merasa kecewa ketika terjadi penyerangan oleh mahasiswa teknik pada 31 Mei 2023.
Padahal, kata dia, kedua belah pihak telah menandatangani kesepakatan damai yang turut disaksikan aparat keamanan dari bhabinkamtibmas dan babinsa setempat.
“Kami kecewa adanya insiden penyerangan ke Fakultas Kehutanan. Istilahnya bukan tawuran, nyatanya kami korban yang diserang. Patokannya sudah ada surat pernyataan damai. Adapun teman-teman (teknik) mau lakukan mediasi itu sudah tidak ada,” terang Ucup. (Bal)