HARIANSULTENG.COM, DONGGALA – Ribuan orang tumpah ruah memadati lokasi konser Ahmad Ali–Abdul Karim Aljufri (Beramal) di Lapangan Kabonga Putra, Kabupaten Donggala, Jumat malam (2/8/2024).
Euforia kedatangan bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulteng ini membawa berkah tersendiri bagi para pedagang kaki lima (PKL).
Salah satunya Mahira, pedagang siomay bakar dan minuman kemasan. Ia mengaku selalu berjualan di setiap lokasi konser Beramal.
“Di mana Ahmad Ali saya selalu jualan, karena pasti ramai. Setelah ini kan di Pantai Barat (Sioyong), nanti saya juga ke sana,” katanya.
Mahira menyebut penghasilannya bisa dua kali lipat ketika berjualan di konser Beramal dibanding pada hari-hari biasa.
Malam itu, Mahira berjualan ditemani seorang anak perempuannya. Mereka tampak sibuk melayani pembeli yang silih berganti berdatangan ke lapak jualannya.
“Saya berjualan begini sejak 2015. Alhamdulillah penghasilan kalau jualan di acara Bapak Ahmad Ali bisa dua kali lipat,” ucapnya.
Terkait Pilgub Sulteng 2024, Mahira mengaku memang menjagokan pasangan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri.
Pengalaman Ahmad Ali di kancah politik nasional serta sepak terjangnya di dunia bisnis menjadi modal kuat untuk memimpin Sulawesi Tengah.
Menurutnya, idealnya pemimpin juga mesti mapan secara finansial agar kesejahteraan masyarakat tidak terbaikan oleh ambisi untuk memperkaya diri.
“Kalau kandidat lain mungkin ada yang ramah dan murah senyum. Tetapi kalau cuma itu gimana yah. Kalau beliau (Ahmad Ali) kan ekonominya mapan, jadi mudah saja kalau membantu orang. Jabatan ini menyangkut hajat hidup orang banyak, bukan untuk mencari nafkah,” tutur Mahira.
Mahira pun mengutarakan harapannya agar Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri bisa memerhatikan nasib pedagang kaki lima.
Ia mengatakan, minimnya modal selalu menjadi hambatan utama bagi pedagang kecil seperti dirinya ketika ingin mengembangkan usaha.
“Kalau saya pribadi berharap Pak Ahmad Ali bisa berdiskusi dengan pedagang-pedagang kecil agar tahu apa kebutuhan dan permasalahan yang kami hadapi,” ujar Mahira.
“Tenda jualan yang saya pakai ini saja hanya pinjam, kadang juga sewa. Permintaan saya tidak muluk-muluk, cukup bantu peralatan saja agar bisa berkembang. Saya pernah dapat bantuan gerobak dari partai politik, tapi dari pemerintah belum ada,” ungkapnya.
(Adv)