HARIANSULTENG.COM, DONGGALA – Yayasan Rumah Bahari Gemilang (Rubalang) menggelar Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda bertempat di Desa Pangalasiang, Kabupaten Donggala.
Bersama Lembaga EcoNusa, AMSI dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti tanam mangrove, bersih kota, sungai, dan laut, pelepasan tukik, penanaman pohon di darat, serta diskusi publik, Sabtu (26/10/2024).
Gerakan ini merupakan inisiatif kolaboratif yang didukung oleh pemuda di seluruh Indonesia untuk mengurangi laju perubahan iklim.
Aksi ini pertama kali dilaksanakan pada Oktober 2021, di mana 166 organisasi dan komunitas di 142 lokasi melakukan berbagai kegiatan.
“Semua kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dampak positif dalam menjaga bumi dari ancaman krisis iklim,” ujar Imade Suarna selaku Bhabinkamtibmas setempat.
Ia berharap kegiatan ini dapat untuk membangun kesadaran masyarakat Desa Pangalasiang tentang perubahan iklim dan dampak-dampaknya.
“Semoga ke depannya dapat bermanfaat untuk Pulau Pangalasiang ini, dan juga masyarakat mampu menjaga pelestarian dengan melakukan penanaman-penanaman selanjutnya,” tuturnya.
Selain itu, Kegiatan ini juga dikelola oleh mahasiswa MSIB 7 yang bekerja sama dengan masyarakat setempat sebagai bentuk menambah semangat kolaboratif antara pemuda, pelajar, dan warga desa dalam melestarikan lingkungan pesisir.
Partisipasi ini diharapkan menjadi contoh aksi nyata yang dapat menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan.
Kegiatan ini melibatkan masyarakat, pemerintah desa, dan generasi muda agar dapat terus berlanjut, serta semoga aksi peduli lingkungan ini dapat menular kepada masyarakat juga generasi muda, agar semua orang ikut andil dalam menjaga lingkungan baik di darat maupun di laut.
“Sangat berterima kasih kepada banyak pihak yang sudah terlibat dalam kegiatan ini, karena kebetulan tahun ini kami melihat pesisir pantai Pangalasiang memang butuh perhatian lebih. Adanya kegiatan Aksi Muda Jaga Iklim ini sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” ungkap Basman mewakili pemerintah desa.
Yahya Rizki Andra menuturkan bahwa pada akhir kegiatan, Rubalang juga memberikan edukasi kepada anak-anak terkait sampah melalui pembuatan mozaik yang bahan utamanya bersumber dari sampah organik dan anorganik.
“Kegiatan kami ini terdiri dari dua aksi yang pertama ada aksi penanaman Mangrove seribu propagul, kemudian ada aksi bersih pantai. Semalam kami sudah sempat melakukan nobar nonton bareng 3 film terkait perubahan iklim, sampah plastik, dan ekosistem mangrove, dengan tujuan membangun kesadaran masyarakat tentang isu-isu tersebut,” pungkasnya.
(Red)