HARIANSULTENG.COM, SIGI – Bupati Sigi, Mohamad Irwan Lapata memastikan kemudahan dalam berinvestasi di wilayahnya.
Namun investasi kerap disandera berbagai biaya tak terduga atau pungutan liar (pungli) sehingga investor enggan masuk menanamkan modalnya.
Hal itu diutarakan Irwan dalam pemaparan survei lapangan rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Lariang, Selasa (23/5/2023).
Kegiatan ini berlangsung di Hotel Best Western, Jalan Basuki Rahmat, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
“Saya ingin daerah ini (Sigi) maju. Siapapun boleh investasi untuk Kabupaten Sigi dan kami terbuka. Saya ingin 5 sampai 8 tahun ke depan kita sudah punya tenaga PLTA sehingga bisa menyumbang untuk Sulawesi Tengah kedepannya,” kata Irwan.
Politisi Golkar itu mengingatkan jajarannya untuk tidak mencoba-coba melakukan praktik pungli atau penyelewengan bentuk lainnya dalam bidang investasi.
Sebab praktik pungli ini tak jarang berawal dari masalah perizinan yang kemudian berdampak pada terhambatnya investasi daerah.
Irwan berupaya meyakinkan investor bahwa pihaknya hanya melakukan pungutan sesuai ketentuan yang berlaku.
“Investasi di Sigi nilainya nol, maksudnya tidak ada pungutan satu sen pun. Kalau ada oknum-oknum saya yang mengatasnamakan apapun atau siapapun bahwa ini harus bayar, itu tidak benar. Kecuali yang diatur oleh ketentuan,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Irwan memerintahkan dinas terkait untuk mempermudah dan layanan hingga perizinan jika ada calon investor baru.
Jika ini tidak diimplementasikan, dikhawatirkan justru para pemilik modal dapat mengurungkan niatnya berinvestasi di Kabupaten Sigi.