HARIANSULTENG.COM – Tim Koalisi Sangganipa mengapresiasi penampilan Rusdy Mastura (Cudy) dan Sulaiman Agusto Hambuako saat debat perdana Pilgub Sulteng 2024, Rabu malam (16/10/2024).
Pasangan itu terluhat saling memberi kesempatan dan pola kepemimpinan yang dwitunggal, tidak dominan jika nantinya menjabat.
Beberapa cacatan penting yang dapat disimpulkan bahwa berdebat mesti berbasis data agar tidak argumentasi kosong dan bombastis.
Contohnya mengenai pertumbuhan ekonomi yang tidak sesuai tingginya angka kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi Sulteng justri meningkat diiringi penurunan kemiskinan, sebab tiga kabupaten dari status tertinggal menjadi non tertinggal.
“Mesti dengan data bila menyebut angka angka. Karena itu biar tidak bias,” jawab Cagub Sulteng, Rusdy Mastura menjawab Cawagub Sulteng nomor urut satu, Abdul Karim Aljufri.
Demikian juga ketika Cudy menanggapi pertanyaan Cagub Ahmad Ali tentang pembangunan jalan desa 360 km padahal yang menjadi kewenangan pemerintah daerah kabupaten dan kota.
Cudy menyebut pemerintah provinsi bisa melakukan intervensi selama tidak melanggar ketentuan perundang-undangan.
‘’Dan itu bagian dari keperpihakan dan kerjasama pemprov dengan pemkab. Ada kelembagaan namanya dinas Perkintam. Harus baca data,’’ ucapnya.
Tim Koalisi Sangganipa meyakini publik Sulteng menyaksikan siaran langsung debat publik, dan bisa menilai siapa yang menguasai materi dan menjelaskan dengan angka, data dan fakta.
“Kami sangat mengapresiasi penguasaan materi debat oleh Pak Cudy dan Pak Agusto. Sejak awal dengan judul debat saja memberi isyarat petahana sudah lakukan dan akan menjawab dengan melanjutkan visi yang transformatif,’’ terang Ketua Koalisi Sangganipa, Muharram Nurdin.
Sementara itu, Ketua Koalisi Relawan Hidayat juga merasa puas dengan penampilan pasangan Sangganipa di panggung debat.
“Setiap sesi tadi kami terus memantau dan mengamati dengan teliti. Fakta pembangunan yang sudah dilakukan Kak Cudy menjadi gubernur dan sekarang petahana dipuji Pak Anwar. Kalau ada yang menyebut tiga tahun pembangunan Sulteng melejit tapi ada yang salah, justru itu pernyataan paradoks. Tapi biarlah siaran langsung akan banyak dinilai pemirsa. Benar mesti pakai data,’’ ujarnya.
(Adv)