Home / Palu

Senin, 23 September 2024 - 19:25 WIB

Bertaruh Nyawa Demi Butiran Emas di Tambang Ilegal Poboya

Dugaan aktivitas PETI di lahan kontrak karya milik CPM, Kelurahan Poboya, Kota Palu/Ist

Dugaan aktivitas PETI di lahan kontrak karya milik CPM, Kelurahan Poboya, Kota Palu/Ist

Sejumlah data dan informasi dikumpulkan wartawan, terkait kecelakaan yang menimbulkan kehilangan nyawa para penambang ilegal di wilayah Sulawesi. Peristiwa merenggut nyawa ini terjadi tahun 2021-2024.

Salah satu lokasi PETI yang saat ini “dikerubungi” penambang adalah di lokasi kontrak karya PT Citra Palu Minerals (CPM) Kelurahan Poboya dan Tondo, Kota Palu.

Dua tahun belakangan, lokasi ini juga menelan korban jiwa. Di Tahun 2022, dua penambang dilaporkan mengalami luka serius akibat tertimbun longsor. Kedua warga itu berasal dari Kotamobagu, Sulawesi Utara.

Selain dua korban luka, seorang penambang juga dikabarkan meninggal dunia dalam insiden yang sama. Korban juga berasal dari Kotamobagu.

Terakhir, Tahun 2023, PETI Poboya kembali menelan korban. Seorang penambang dilaporkan meninggal, juga karena tertimbun longsor.

Korban Esra Tjugeno (29), seorang buruh sekop, tertimbun longsor saat sedang mengisi material ke truk. Longsor tersebut juga menimbun dua rekannya.

Nahas bagi Esra Tjugeno, ia meregang nyawa akibat kejadian itu, sementara dua rekannya mengalami luka-luka. Korban berasal dari Desa Lawua, Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi.

Baca juga  Pererat Silaturahmi, IKA Teknik Untad Gelar Buka Puasa Bersama 1.000 Anak Yatim

Dari keterangan pihak kepolisian, aktivitas yang dilakukan secara manual dan minim alat keselamatan, kerap membuat para penambang terjebak dalam kondisi yang sangat berbahaya.

Kata Barliansyah, para penambang tersebut secara umum tidak menggunakan peralatan standar, sehingga besar risiko yang dapat terjadi, termasuk meninggal tertimbun longsor.

Dari data yang diperoleh, saat ini PETI di Poboya dan Tondo telah merambah lahan seluas 10,5 hektar, tersebar di empat titik utama, yaitu di bekas tambang lama seluas 1,5 hektar. Sementara tiga titik lainnya yaitu Kijang 30, Vatutela, dan Vavolapo masing-masing seluas 3 hektar.

Selain di Kelurahan Poboya, Kota Palu, di wilayah Sulteng juga terdapat beberapa lokasi PETI, di antaranya di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo).

Puluhan penambang di PETI Buranga juga dilaporkan tertimbun longsor, Februari 2021. Pihak berwenang menyatakan enam orang tewas dalam bencana itu.

Menurut Kapolres Parigi Moutong, AKBP Andi Batara Purwacaraka, longsor terjadi pada Rabu (24/2), pukul 18.55 WITA. Saat kejadian, ada 23 penambang sedang mendulang emas. Dari jumlah itu sebagian besar berhasil menyelamatkan diri, tapi beberapa di antaranya tertimbun longsoran yang terjadi secara tiba-tiba.

Baca juga  Keluarga Witan Sulaeman di Palu Gelar Nobar Semifinal Indonesia vs Singapura

April 2023 lalu, Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Joko Wienarto, juga menyampaikan bahwa ada lima korban meninggal dunia akibat tertimbun longsor di lokasi penambangan Pegunungan Tadran, Desa Lobu, Kecamatan Moutong.

“Saat menggali itu tiba-tiba tanah di atasnya setinggi 6 meter mengalami longsor sehingga mengakibatkan kelima orang tersebut tertimbun tanah,” terang Wienarto.

Terbaru, Tahun 2024, ratusan penambang menjadi korban longsor di lokasi PETI Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, 23 di antaranya meninggl dunia. Jumlah korban ini merupakan data Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP), 9 Juli 2024.

Selain risiko nyawa, kriminalitas di lokasi PETI juga kerap terjadi. Berdasarkan data Polresta Palu, sejak Desember 2023 sampai September 2024, tindak kriminal seperti pencurian, penggelapan, hingga pembunuhan, sering terjadi di kawasan tambang ilegal tersebut.

Share :

Baca Juga

Ketua HMI Cabang Palu periode 2021-2022, Rafiq/Ist

Palu

RUU TNI Tuai Kritik, Eks Ketua HMI Cabang Palu: Jalan Menuju Kembalinya Dwifungsi Militer
Kompleks Alkhairaat Pusat di Jalan Sis Aljufri, Kota Palu, Sulawesi Tengah/Ist

Palu

Bazar UMKM hingga Jalan Sehat Bakal Ramaikan Milad Alkhairaat ke-94, Panitia Siapkan Hadiah Umrah
Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional tingkat Kota Palu, Jumat (10/11/2023)/Pemkot Palu

Palu

Wali Kota Palu Pimpin Upacara Hari Pahlawan di TMP Tatura
KPU Sulteng menggelar sosialisasi pendidikan pemilih dengan fokus pada peningkatan partisipasi masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti disabilitas, difabel, dan transgender/hariansulteng

Palu

Jelang Pilkada 2024, KPU Sulteng Sosialisasikan Pendidikan Pemilih untuk Kelompok Rentan di Palu
Pangdam XIII/Merdeka, Mayjen TNI Suhardi melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Markas Korem 132/Tadulako di Kota Palu, Selasa (21/1/2025)/Ist

Palu

Berkunjung ke Korem 132/Tadulako, Pangdam XIII/Merdeka Ingatkan Pesan Jenderal Sudirman
Seorang wanita di Kota Palu berinisial RI melapor ke polisi usai mengaku menjadi korban pengeroyokan/Ist

Palu

Wanita di Palu Lapor Polisi Usai Dikeroyok di Kafe
Wakapolda Sulteng, Brigjen Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf menjadi dosen praktisi di Untad, Rabu (14/05/2025)/Ist

Palu

Wakapolda Sulteng Ingatkan Mahasiswa Baru soal Pentingnya Kesadaran Hukum
Kasatpol PP Kota Palu, Nathan Pagasongan menghadiri sekaligus menyampaikan sambutan pada acara Musda Adat ke IV Brigade Manguni Indonesia (BMI) Kota Palu/Pemkot Palu

Palu

Hadiri Musda Adat BMI Kota Palu, Kasatpol PP: Momen Melestarikan Keaarifan Lokal