HARIANSULTENG.COM, PALU – Mudik Lebaran 2022 membawa berkah bagi pedagang di Pelabuhan Pantoloan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Setelah dua tahun vakum, Pemerintah akhirnya kembali melonggarkan mudik pada Idulfitri 1443 Hijriah.
Hal ini turut memberi keuntungan bagi para pedagang kayu hitam atau eboni yang berada di kawasan pelabuhan.
Eboni termasuk jenis kayu langka asal Sulawesi dan kerap menjadi incaran hingga di pasar ekspor internasional.
Seorang pedagang suvenir kayu eboni, Tasman Abdullah mengaku meraup keuntungan selama masa mudik dan arus balik Lebaran.
“Usai Lebaran ini baru ada satu kapal yang masuk, orang belum terlalu ramai. Namun sudah ada sedikit keuntungan didapat,” katanya, Kamis (5/5/2022).
Tasman sudah berjualan suvenir kayu eboni di Pelabuhan Pantoloan selama kurang lebih 17 tahun.
Ia menjual suvenir kayu eboni secara offline maupun online dengan beragam bentuk, seperti gantungan kunci, jam dinding, lampu tidur, kaligrafi, papan nama, tempat tisu, talang dan lainnya.
Kerajinan tangan buatannya ini dibanderol mulai dari harga Rp 5 ribu hingga Rp 250 ribu tergantung ukuran dan tingkat kesulitan dalam pembuatan.
“Gantungan kunci itu 5 ribu per picis, sedangkan yang paling besar harganya itu 200 sampai 250 ribu. Kalau untuk pesanan banyak seperti suvenir pernikahan atau lainnya itu beda lagi harganya, tergantung model dan besarnya,” ujar Tasman. (Rmd)