Iqbal memastikan apa yang dialami teman-temannya adalah upaya penelantaran yang tidak semestinya terjadi.
Olehnya, mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu itu berharap dalam kegiatan serupa dikesempatan lain, tidak ada lagi jurnalis yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan.
Abdee Mari yang juga merupakan sekretaris AMSI Sulteng turut memberi koreksi terhadap kejadian tersebut.
Selain karena merasa kelelahan, ia juga mengaku harus mengalami kram pada bagian betis karena berjalan cukup jauh.
“Saran saja, berikut-berikutnya jika acara di lokasi KPN harus benar-benar memberdayakan teman-teman media. Sebagai contoh, teman-teman tidak difasilitasi shuttle bus atau truk untuk dimobilisasi dari lokasi yang jaraknya jauh ke parkiran. Atau jika tidak ada shuttle bus truk, minimal akses kendaraan bisa masuk agar tidak ada kejadian seperti kemarin,” ucap Abdee.
Ia juga menilai, koordinasi antara aparat dalam kegiatan peresmian KPN dengan Pemda setempat tidak terjalin, hingga banyak jurnalis yang mendapat perlakukan buruk dalam hal makanan, hingga akses.
“Dan pelakunya dari oknum-oknum Pemda Donggala. Solusinya ke depan, jika ada kegiatan di KPN Donggala harus ada tempat khusus wartawan untuk stay agar tidak diusir-usir seperti ‘kambing’,” celetuk Abdee. (Red)