Home / Morowali

Selasa, 18 Juni 2024 - 17:21 WIB

Khawatir Anak Dipecat karena Tak Jalankan Mutasi, Seorang Ibu di Batam Mengadu ke Pj Bupati Morowali

Khawatir anak dipecat karena tak jalankan mutasi, seorang Ibu di Batam mengadu ke Pj Bupati Morowali/Ist

Khawatir anak dipecat karena tak jalankan mutasi, seorang Ibu di Batam mengadu ke Pj Bupati Morowali/Ist

HARIANSULTENG.COM, MOROWALI – Seorang Ibu di Batam bernama Sukarni mengkhawatirkan nasib anaknya bernama Kharisma Adi Guna.

Kharisma sebelumnya merupakan ASN di Kabupaten Morowali. Namun kini ia dimutasi alias pindah tugas di Kota Batam.

Hal ini sebagaimana tertuang dalam SK Kementerian Dalam Negeri RI yang ditandatangani Dirjen Otda Akmal Malik tertanggal 7 Mei 2024.

SK tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Wali Kota Batam melalui keputusan nomor KPEG.96 tahun 2024 tentang Penempatan ASN di Lingkungan Pemkot Batam.

“Anak saya yang sudah bukan status ASN Morowali dan telah pindah tugas belum menjalankan. Saya takut nanti kalau tidak melapor di Batam akan ada risiko dipecat. Sedangkan di Morowali sudah pindah gaji dan lain-lain,” kata Sukarni, Selasa (18/6/2024).

Baca juga  Tanda tangannya di Palsukan, Bupati Morowali Laporkan 5 Perusahan Tambang ke Polisi

Setelah ditinggal wafat sang suami, Sukarni mengaku sangat merindukan Kharisma yang merupakan anak semata wayangnya.

Ibu paruh baya itu pun sudah mengadu kepada Pj Bupati Morowali, Rachmansyah. Ia sudah beberapa kali bolak-balik dari Batam ke Morowali hanya untuk memperjuangkan nasib sang anak.

“Saya sudah bertemu Bapak Bupati Morowali. Beliau baik sekali membantu dan merekomendasikan kepindahan anak saya. Mohon Pak bupati bantuannya. Saya hanya percaya Pak Bupati Rahmansyah. Pasti beliau mengerti ada apa,’’ kata Sukarni lirih melalui sambungan video call.

Baca juga  Tanggapi Kabar Sejumlah ASN Disebut Positif Narkoba, Hadianto Rasyid: Cek Dulu Baik-baik

Pj Bupati Morowali, Rahmansyah belum memberikan keterangan hingga berita ini ditayangkan.

Berkaitan dengan SK Kemendagri, BKD Sulteng meminta Pemkab Morowali segera menindaklanjuti marena hal tersebut sudah diketahui provinsi.

“Kasus Kharisma sudah dimonitor. Kita hanya dapat monitor saja. Karena masih tanggung jawab Pemkab Morowali,’’ sebut salah satu kepala seksi di BKD Sulteng.

(Adv)

Share :

Baca Juga

Masyarakat adat Toraja rumpun Pong Salamba/Ist

Morowali

Pertahankan Lahan dari PT Vale, Masyarakat Adat Rumpun Pong Salamba Alami Intimidasi
Kawasan industri Huabao berdekatan dengan pemukiman warga di Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Selasa (29/10/2024)/hariansulteng

Morowali

Pertaruhan Nasib Rakyat Morowali di Tengah Hilirisasi Nikel dan Percaturan Pilkada 2024
Ahmad Ali rapat pembentukan tim koalisi tingkat kabupaten di Morowali, Selasa (10/9/2024)/Ist

Morowali

3 Kandidat Bupati Morowali dari Koalisi BERAMAL, Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri Bisa Menang Mudah
Pendiri Ruang Setara (RASERA) Project, Aulia Hakim/Ist

Morowali

2 Pekerja Tewas Tertimbun Longsor, Walhi Sulteng Kecam Kelalaian PT IMIP
Cerobong asap PLTU berdiri di belakang SD Negeri Labota di kawasan PT IMIP, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali/hariansulteng

Morowali

Kasus ISPA di Wilayah Hilirisasi Nikel Morowali Capai 57.190 Orang
Spanduk bertuliskan 'Terima Kasih Pak Taslim' berdiri di sekitar kawasan industri Huabao/Ist

Morowali

PT BTIIG di Morowali Ciptakan Lapangan Kerja Baru, Warga: Terima Kasih Pak Taslim
Baoshuo Taman Industry Invesment Group (BTIIG) atau Indonesia Huabao Industrial Park ikut menyemarakkan perayaan Natal dan tahun baru 2025/Ist

Morowali

Dukung Perayaan Natal, Huabao Salurkan Bantuan untuk 2 Gereja di Morowali
Aktivitas tambang diduga menjadi penyebab banjir di Desa Torete, Kabupaten Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Senin (31/03/2025)/Ist

Morowali

Dampak Aktivitas Tambang, Banjir Rendam Puluhan Rumah di Desa Torete Morowali