HARIANSULTENG.COM, PALU – Festival Film Pelajar Sulawesi Tengah (FFPST) kini hadir sebagai ruang bagi sineas-sineas muda. Kegiatan ini digagas oleh Sinekoci bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Sulawesi Tengah.
Sebanyak 14 film karya pelajar tersaji di FFPST yang berlangsung di Museum Sulawesi Tengah mulai 12-14 Juni 2024.
14 film tersebut merupakan garapan dari para siswa SMA/SMK asal Kabupaten Sigi, Donggala, Poso dan Kota Palu.
“Festival film pelajar ini merupakan festival perdana. Target kami awalnya 10 film selama pendaftaran. Namun kami menemukan 14 film yang terdaftar,” ujar Direktur FFPST, Mohammad Ifdhal dalam jumpa pers, Rabu (12/6/2024).
Meskipun ada beberapa sekolah di Sulteng yang membuka jurusan khusus perfilman, namun Ifdhal memandang bahwa filmmaker membutuhkan lebih banyak ruang untuk pemutaran dengan tontonan yang beragam.
Film karya anak-anak pelajar Sulawesi Tengah selama ini hanya mendistribusikan karyanya di Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N).
“Kondisi ini tentu sangat kami sayangkan. Padahal kalau mau dilihat, sebenarnya ada potensi film karya pelajar yang bisa dikirim ke beberapa festival berskala nasional,” katanya.
Ifdhal menambahkan, kehadiran Festival Film Pelajar Sulawesi Tengah sudah menjadi dambaan dirinya sejak lama.
Ia berharap FFPST perdana ini tidak hanya jadi sekadar ruang untuk menonton, tetapi juga ada interaksi antara audiens dan filmmaker atau pembuat film.
“Festival ini tentu tidak hanya menjadi ajang perayaan. Tetapi yang utama adalah bagaama sebuah festival menjadi ruang refleksi bersama bagi pelaku film, baik pelajar maupun umum,” jelas Ifdhal.
Kurator dan Program FFPST, Adi Atmaja menjelaskan bahwa ada dua program utama pada festival pelajar yakni retrospektif dan ruang hidup tanda dan bencana.
“Festival film pelajar tersebut sebagai forum refleksi tahunan terhadap dinamika film pelajar, serta memperkaya khazanah perfilman pelajar,” ungkapnya.
(Red)