Tidak kalah berjuang dari kedua orang tuanya, kaka sulung bernama Moh Rijal Fahrudin Ibram membantu perekonomian keluarga dengan menjadi tukang ojek online.
Sedangkan Fadilah Amalia Ibrahim, kaka kedua Ibnu Umair Ibrahim itu sedang menjalani masa studi perkuliahan di Universitas Tadulako Jurusan Perikanan.
Selanjutnya, kakak ketiga Ibnu Umair Ibrahim bernama Nurul Azizah Ibrahim yang sudah menamatkan bangku perkuliahan di Universitas Islam Negeri Datokarama Palu, saat ini usaha kecil-kecilan dari kerajinan tangan dan menjajakannya melalui media sosial sembari mencari lowongan kerja.
Titik Terang Kesembuhan Ibnu Umair Ibrahim
Keluarga melakukan segalanya untuk mengumpulkan donasi biaya berobat Ibnu Umair Ibrahim ke Makassar, beberapa orang mencoba mempertemukan pihak keluarga dengan LSM hingga yayasan.
Namun, donasi yang terkumpul belum mencukupi biaya Ibnu Umair Ibrahim pergi ke Makassar.
Hingga pada akhirnya, relawan dari NGO Nusantara Jaya Filantropi Resky Wahyuni, menemukan pamflet berisikan donasi untuk Ibnu Umair Ibrahim di sebuah grup WhatsApp.
Merasa tersentuh, Resky Wahyuni mencoba menghubungi orang tua Ibnu Umair Ibrahim untuk memberikan bantuan agar sang anak bisa dirujuk ke Makassar untuk membawa mendapatkan perawatan yang lebih baik.
Setelah bertemu dengan mendengarkan apa saja keperluan yang dibutuhkan dari keberangkatan hingga tiba di Makassar.
Resky Wahyuni mencoba menghubungi beberapa kenalannya di relawan untuk membantu Ibnu Umair Ibrahim.
Tidak membutuhkan waktu lama, sekitar lima hari sejak pertemuan pertama, seluruh persiapan telah rampung dilakukan untuk keberangkatan Ibnu Umair Ibrahim ke Makassar.
Hingga pada H- satu keberangkatan, Wali Kota Palu Hadianto Rasyid datang mengunjungi Ibnu Umair Ibrahim dan memberikan beberapa bantuan seperti percepatan pembuatan KTP hingga uang tunai.
“Kalau ada masyarakat yang butuh bantuan, kita pasti bantu semaksimal mungkin. Kalau bisa kita bantu, akan kita bantu, kalau kita bantu orang kita akan dibalas dengan Allah di surga, apalagi kami pemerintah yang sudah diberikan amanat membantu masyarakat,” kata Hadianto Rasyid.
Ucapan Terima Kasih Ibnu Umair Ibrahim
Mengetahui dirinya akan segera dirujuk ke Makassar, raut wajah cerita kembali terpampang jelas ditampilkan Ibnu Umair Ibrahim.
Semangat untuk sembuh kembali membara didalam diri remaja 20 tahun tersebut.
Tak pelak, Ia dengan segenap keluarga mengucapkan terimakasih kepada seluruh lembaga maupun individual yang telah membantunya untuk bisa melanjutkan perawatan ke Makassar.
“Terimakasih kepada Yayasan Sinergi Bersama, LKKI, IZI, Solidaritas Miando Peduli, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Kelurahan Donggala Kodi, Yayasan Kartini Peduli Kemanusiaan, Yayasan Saling Peduli Umat, Hipmi Parigi Moutong, PT Borobudur, Lembaga Kedokteran Mahasiswa Islam, dr. Agung Rusdiansyah sebagai direktur eksekutif LKMI HMI Cabang Palu, dr. Achmad Syuaib Mahfudz
Dokter pendamping LKMI,” ucap Ibnu Umair Ibrahim.
Selama menjalani sakitnya, Ibnu Umair Ibrahim menciptakan puisi yang cukup menyentuh hati.
SAKITMU ADALAH SAKITKU
Karangan Ibnu Umair Ibrahim
Ya Allah.. ….Ya Tuhanku……
Ridhoilah kehidupanku….
Aku habiskan tenagaku…
Aku habiskan fikirku….
Aku habiskan waktuku….
Bahkan badanku ikut habis karna sakit tumorku….
Ya Allah…. Ya Tuhan ku….
Dengan Ridhomu Ya Allah…
Sembuhkalah aku…
Sehatkanlah aku…
Panjangkanlah umurku..
Kuatkanlan aku menahan
Sakit di luar kemampuanku
Yang mana aku masih kecil
Kuatkanlah aku menahan
Nyerinya sakit tumor ini…
Agar orang orang tuaku
Senang..
Agar kakak kakaku senag
Agar semua relawan
Senang melihatku….
Ya Allah….. Ya Tuhanku….
Ampunilah dosa dosaku
Ampunilah dosa kedua orang tuaku.. Umi….. Yang selama ini merawatku… Menjagaku bh siang malam jangan sedih
Umi jangan menangis umair akan sembuh….
Ya Allah…. Ya Tuhanku
Sakitku ini adalah sakitnya
Umiku juga..