HARIANSULTENG.COM – Relawan Banuata mulai memperluas struktur pemenangan Ahmad Ali sebagai calon gubernur Sulawesi Tengah. Pada 17-22 Juni 2024, struktur Banuata di Kabupaten Banggai dan Poso berhasil terbentuk.
Rapat pembentukan relawan Banuata Banggai berlangsung pada 19 Juni 2024 di Sehati Coffee, Luwuk. Puluhan pemuda dan pemudi Banggai hadir dalam agenda tersebut.
Juru Bicara Banuata Banggai, Ekky Dg Tjolik menyebut bahwa pihaknya memang bersimpati dan intens berkomunikasi dengan presidium BANUATA tingkat provinsi sejak dideklarasikan di Palu pada 20 Mei 2024.
“Kami melihat Banuata sebagai relawan sekaligus komunitas kreatif yang memiliki mimpi akan terjadinya perubahan di Sulawesi Tengah,” ujar enterpreneur muda yang dikenal sebagai sekretaris Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Banggai, Minggu (23/6/2023).
Ekky juga menyebut sosok Ahmad Ali sebagai kandidat gubernur paling ideal di Pilgub Sulteng 2024. “Untuk mewujudkan visi #SultengRumahBersama yang maju dan sejahtera, Ahmad Ali merupakan sosok yang paling tepat,” katanya.
Selama rapat, muncul pula berbagai aspirasi. Salah satu yang menonjol adalah keluhan tentang posisi Banggai sebagai daerah di sisi timur Sulawesi Tengah.
“Tak hanya Banggai, tetapi juga Banggai Kepulauan dan Banggai Laut. Banggai Bersaudara itu Sulawesi Tengah. Jangan ada perlakuan atau kebijakan diskriminatif,” demikian salah satu pendapat yang muncul dalam rapat pembentukan Relawan Banuata Banggai.
Selanjutnya, pada 21 Juni 2024, Banuata Kabupaten Poso resmi terbentuk lewat rembuk komunitas dan relawan yang berlangsung di Momi Cafe and Resto, Bonesompe, Poso.
Juru Bicara Banuata Poso, Stevandi menjelaskan bahwa Ahmad Ali bukan figur baru bagi orang Poso. Tak heran bila rencana pembentukan relawan Banuata langsung disambut antusias oleh berbagai komunitas di Bumi Sintuwu Maroso.
“Ahmad Ali punya ikatan emosional dengan Poso. Beliau pernah lama tinggal dan merintis karier di sini,” ucap Stevandi.
Figur Ahmad Ali, kata dia, lebih sering dilihat sebagai sosok politisi dan pebisnis sukses di panggung nasional. Meski demikian, Stevandi mengingatkan agar tidak melupakan karakter “anak kampung” dalam jiwa Ahmad Ali.
“Kepiawaian berpolitik, kehandalan berbisnis, dan kepekaan sosialnya tidak datang tiba-tiba. Hal tersebut memuat karakter khas anak kampung: pekerja keras, pandai bermasyarakat, dan ringan tangan dalam urusan sosial,” ujar tokoh muda berlatar belakang penggiat organisasi nonpemerintah itu.
Sekretaris Jenderal Relawan Banuata, Muammar Fikrie menjelaskan bahwa saat ini pihaknya berfokus untuk melebarkan struktur di kabupaten dan kota, serta selanjutnya meluaskan jejaring hingga tingkat desa dan kelurahan.
“Itu sesuai dengan pesan Bapak Ahmad Ali. Untuk memastikan kemenangan, kami perlu merangkul semua potensi kerelawanan,” kata Fikrie.
Selain pembentukan relawan Banuata di Banggai dan Poso, sejauh ini komite persiapan Banuata telah berdiri pula di Tojo Una-Una, Parigi Moutong, Kota Palu, Sigi, dan Donggala.
“Target kami adalah memastikan keunggulan dan kemenangan untuk Ahmad Ali. Lebih-lebih saat ini, berbagai riset dari lembaga survei yang terverifikasi telah menunjukkan keunggulan bagi Ahmad Ali,” kata Fikrie.