Home / Palu

Selasa, 21 November 2023 - 23:17 WIB

Remaja di Palu Tewas saat Ditangkap Polisi, Keluarga Temukan Sejumlah Luka

Ilustrasi/Ist

Ilustrasi/Ist

HARIANSULTENG.COM, PALU – “Saya jarang bertemu anak saya di rumah. Ketika kali ini bertemu, dia sudah menjadi mayat.

Ungkapan itu diutarakan Yusran Lasimpuan yang tak menyangka anaknya berinisial MMS (19) tewas dengan luka di sekujur tubuhnya.

Anak keempat dari 6 bersaudara itu tewas saat ditangkap polisi di Jalan Gelatik, Kelurahan Birobuli Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Yusran menceritakan, rumahnya didatangi sejumlah personel Polda Sulteng yang menanyakan keberadaan MMS pada 13 November 2023.

Saat itu, Yusran mengaku anaknya sedang tidak berada di rumah. Namun polisi tetap masuk menggeledah rumahnya setelah memperlihatkan surat tugas.

“Setelah saya jelaskan anak saya tidak ada di rumah, mereka (polisi) pergi ke Jalan Gelatik. Katanya kasus pembongkaran rumah anggota. Saya tanya apa saja yang dicuri, mereka bilang baru ingin dikonfirmasi kepada anak saya,” ujarnya menceritakan kembali percakapannya dengan polisi, Selasa (21/11/2023).

Setelah itu, kata Yusran, dirinya dihubungi untuk menyusul petugas. Ketika ingin berangkat, ia mendegar suara tembakan dari arah Jalan Gelatik.

Baca juga  Didemo Berkali-kali, BRMS Pastikan PT CPM Beroperasi Sesuai Regulasi

Sekira jam 5 sore, keluarga mengaku tidak keberatan saat mengetahui MMS dibawa ke kantor polisi terkait perbuatan tindak pidana yang dilakukan.

Malam harinya, polisi kembali mendatangi rumah Yusran untuk mengambil barang bukti berupa baju yang dikenakan MMS saat masuk ke rumah seorang anggota polisi.

Pada Selasa (14/11/2023) dini hari, keluarga terkejut didatangi puluhan personel polisi, yang meminta mereka untuk datang ke Polda Sulteng.

“Sekitar jam setengah tiga subuh mereka datang, jumlahnya sekitar 20 orang. Istri saya sempat bilang ‘tidak bisa besok? Ini sudah di luar jam dinas’. Tapi kami dipaksa. Saya terbayang penjemputan G30S/PKI. Dijemput subuh-subuh kemudian dibawa,” tuturnya.

Setiba di polda, Yusran bersama sang istri diberitahu kalau MMS sudah meninggal dunia. Menurut polisi, ujar dia, anaknya tewas karena overdosis.

Indikasi ini muncul lantaran mulut MMS mengeluarkan busa. Ia meninggal sekitar jam sebelas malam.

Namun keluarga meragukan keterangan polisi yang menyebut MMS tewas karena overdosis. Sebab, di tubuhnya ditemukan sejumlah luka dan lebam.

Baca juga  Kerahkan 2 SSK Brimob, Polda Sulteng Matangkan Pengamanan PSU Parimo

“Kalau dibilang overdosis, kenapa ada luka dan lebam-lebam. Tubuhnya juga banyak pasir. Saat dimandikan keluar darah dari telinga. Wajahnya luka-luka, lehernya bengkak, di paha ada luka seperti bekas api rokok, dan kakinya seperti dipelintir,” ungkapnya.

Pagi harinya Yusran pergi ke Rumah Sakit Bhayangkara dan mendapati jenazah anaknya diletakkan di dalam freezer.

Pihak keluarga menduga MMS meninggal dunia akibat dianiaya oknum polisi saat hendak dibawa ke Mapolda Sulteng.

Yusran menuturkan, dirinya melihat polisi melempar batu berukuran besar ke dalam mobil, sementara MMS berada di dalam mobil tersebut.

Bahkan, adik MMS yang masih duduk di kelas 1 SMP menyaksikan sang kakak dipukuli petugas. Ia pun sempat dihardik ketika meminta polisi agar tak bertindak berlebihan.

“Dia (MMS) disandar, kepalanya dipukul. Dia menangis. Polisinya ada dua. Saya bilang santai jo pak, dijawab ‘kau ba diam saja,” kata adik MMS menceritakan proses penangkapan.

Share :

Baca Juga

Bahas tawuran mahasiswa Rektor Untad temui Kapolresta Palu, Selasa (13/6/2023)/Ist

Palu

Bahas Kasus Tawuran Mahasiswa Bersama Kapolresta Palu, Rektor Untad Singgung Doktrin Senior
Plh Wali Kota Palu, Irmayanti Pettalolo dampingi istri Menkumham RI kunjungi IKM tenun kelor di Pantoloan Boya, Kamis (26/9/2024)/Pemkot Palu

Palu

Plh Wali Kota Palu Dampingi Istri Menkumham RI Kunjungi IKM Tenun Kelor di Pantoloan Boya
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) bersama The United Nation Office on Drugs and Crime On Cooperation (UNODC) beri penguatan dan sosialisasi terhadap prioritas penyelenggaran layanan kesehatan Pemasyarakatan kepada petugas pemasyarakatan.

Palu

Hadiri Workshop di Bali, Kalapas dan Kadiv Pas Sulteng Sebut Akan Ada 4 Izin Klinik di Wilayahnya
Ilustrasi kebakaran/Ist

Palu

Pemkot Palu Pilih Driver Ojol Jadi Relawan Pemadam Kebakaran, Ini Alasannya
Gubernur Sulteng, Anwar Hafid/Ist

Palu

Kecam Penghina Guru Tua, Gubernur Anwar Hafid: Tindakan Salah Orang
Pemotor berjalan zig-zag menghindari lubang di Jalan Pue Bongo, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sabtu (12/3/2022)/hariansulteng

Palu

Hindari Lubang, Pengendara Motor Zig-zag Saat Melintas di Jalan Pue Bongo Palu
Demo kawal putusan MK bentrok dengan polisi, mahasiswa berlindung ke Korem 132/Tadulako, Jumat (23/8/2024)/hariansulteng

Palu

Demo Kawal Putusan MK Bentrok dengan Polisi, Mahasiswa Berlindung ke Korem 132/Tadulako
Pjs Wali Kota Palu, Muchsin Husain Pakaya menghadiri simulasi program nasional makan bergizi gratis di SD Inpres Petobo, Senin (18/11/2024)/Pemkot Palu

Palu

Simulasi Makan Bergizi Gratis di SD Inpres Petobo, Pemkot Palu Dukung Program Presiden Prabowo