HARIANSULTENG.COM – Publik dihebohkan dengan dugaan kasus kegiatan fiktif yang terjadi di Universitas Tadulako (Untad), Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Rektor Untad, Mahfudz telah menelaah laporan tersebut namun masih memerlukan kajian terkait dugaan penyimpangan.
Ia mengaku pihaknya masih menunggu hasil resmi audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Kita tunggu hasil pemeriksaan BPK ya,” kata Mahfudz saat dihubungi, Minggu (3/4/2022).
Dugaan kegiatan fiktif Internasional Publication and Collaborative Center (IPCC) Untad ini menghebohkan media sosial setelah diunggah di Facebook.
Hal itu menyusul kuitansi berkaitan dengan kegiatan pelatihan iThenticate di Kantor iGroup (Asia Pasific) Limited, Jakarta Barat pada 30 Agustus – 5 September 2021 lalu.
iGroup mengundang 6 orang dari Untad untuk mengikuti pelatihan tersebut dengan biaya registrasi Rp 8.550.000 per peserta.
Kemudian Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Muhammad Nur Ali mengutus 6 orang, yakni ketua senat dan lima pengelola IPCC.
Dalam bukti kuitansi, tertera tanda tangan dan cap bahwa iGroup telah menerima pembayaran registrasi dari Tim IPCC Untad total Rp 34.200.000.