Home / Parigi Moutong

Minggu, 10 September 2023 - 17:07 WIB

Rawat Adik yang Sakit, Cerita Nakes di Ampibabo Diberhentikan gegara Seminggu Tak Masuk Kerja

Ilustrasi/Ist

Ilustrasi/Ist

HARIANSULTENG.COM, PARIMO – Seorang tenaga kesehatan (nakes) berinisial SN saat ini tak lagi bekerja di Puskesmas Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.

SN merasa diberhentikan secara sepihak oleh Kepala Puskesmas Ampibabo lantaran dirinya tak masuk kerja selama seminggu.

Diceritakan SN, alasan dirinya tak masuk selama seminggu karena pergi ke Kota Palu untuk merawat adiknya yang sedang sakit.

“Satu minggu saya di Palu, adikku sakit. Saya izin kepada kepala ruangan, kepala ruanganku tahu kalau saya ke Palu,” kata SN, Minggu (10/9/2023).

SN meminta kepada rekan-rekannya untuk menggantikan jadwal dinasnya di puskesmas selama merawat adiknya di Palu.

Baca juga  Dishut Sulteng Pastikan Penertiban PETI Taopa Terus Berlanjut

Ketika kembali masuk dinas, SN mendapat kabar bahwa dirinya akan dirumahkan karena tak masuk selama seminggu dan tak menyelesaikan laporan dokumennya.

Mendengar hal itu, ia mengaku mempunyai iktikad baik untuk menghadap langsung Kepala Puskesmas Ampibabo.

“Kepala ruangan ditelepon Pak kapus (kepala puskesmas). Dia (kapus) bilang tidak usah suruh saya menghadap. Jadi sejak hari Selasa (5 September) saya dirumahkan, artinya diberhentikan,” ungkapnya.

Kepala Puskesmas Ampibabo, Isram Tambogo menjelaskan bahwa alasan pemberhentian SN karena menyangkut pelanggran disiplin.

“Ini terkait dengan disiplin, kami bekerja dengan aturan. Ini berkaitan dengan tanggung jawab, bukan dikeluarkan tanpa alasan,” kata Isram.

Baca juga  Petani Durian Dukung Rusdy Mastura di Pilgub Sulteng 2024

Isram mengatakan, SN tak masuk selama seminggu tanpa alasan dan pemberitahuan langsung kepada dirinya.

Pihaknya selama ini telah melakukan pembinaan serta mengingatkan seluruh petugas untuk mematuhi segala aturan.

“Saya juga sudah memanggil untuk mengedukasi yang bersangkutan, tetapi tidak juga diindahkan. Satu minggu meninggalkan tempat tanpa alasan dan konfirmasi. Sementara dia ada tanggung jawab, akhirnya semua terbengkalai. Ini menyangkut pelayanan kepada masyarakat,” ucapnya.

“Saya sampaikan kepada kepala ruangan bahwa kalau tidak bisa dibina, di-resign dulu. Nanti seandainya sudah bisa menerima aturan yang diterapkan, baru dia bisa masuk lagi,” ujar Isram. (Mrj)

Share :

Baca Juga

Tim Sar melakukan pencarian terhadap Nalfin di Ampibabo/istimewa

Parigi Moutong

Pemancing Hilang Di Laut Ampibabo, Tim SAR Lakukan Pencarian
Polisi menangkap dua pemuda berinisial MS (30) dan RZ (26) karena diduga mengedarkan narkoba jenis sabu di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo)/Ist

Parigi Moutong

Diduga Edarkan Narkoba, Polisi Tangkap Dua Pemuda di Parigi Moutong
Kabidhumas Polda Sulteng, Kombes Djoko Wienartono/Ist

Parigi Moutong

Polda Sulteng Serahkan 8 Tersangka Persetubuhan Anak di Bawah Umur ke Kejari Parimo
Banjir kembali menerjang wilayah Kecamatan Balinggi dan Torue, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, Minggu (11/6/2023)/Ist

Parigi Moutong

Banjir Susulan Kembali Terjang 2 Kecamatan di Parimo, Ratusan Rumah Terdampak
Ribuan warga padati safari politik bertajuk Konser BERAMAL, Jumat (5/7/2024)/Ist

Parigi Moutong

Bertemu Ahmad Ali, Warga Moutong Ingin Sosok Gubernur Baru
Aksi warga tolak tambang ilegal di hulu sungai Taopa/Ist

Parigi Moutong

Warga Alami Gatal dan Gagal Panen Akibat Aktivitas Tambang Ilegal di Hulu Sungai Taopa
Ketua DPD Gerindra Sulteng Longki Djanggola (kanan) bersama Sekretaris DPD Gerindra Sulteng Abdul Karim Aljufri (kiri)/Ist

Parigi Moutong

PSU Pilkada Parimo: Gerindra Sulteng Instruksikan Kader All Out Menangkan Erwin-Sahid
Ketua Umum DPW PKS Sulawesi Tengah, Muhammad Wahyuddin/Facebook Muhammad Wahyuddin

Parigi Moutong

Kadernya di DPRD Parimo Diduga Berijazah Palsu, Ini Sikap PKS Sulteng