HARIANSULTENG.COM, PARIMO – Seorang tenaga kesehatan (nakes) berinisial SN saat ini tak lagi bekerja di Puskesmas Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.
SN merasa diberhentikan secara sepihak oleh Kepala Puskesmas Ampibabo lantaran dirinya tak masuk kerja selama seminggu.
Diceritakan SN, alasan dirinya tak masuk selama seminggu karena pergi ke Kota Palu untuk merawat adiknya yang sedang sakit.
“Satu minggu saya di Palu, adikku sakit. Saya izin kepada kepala ruangan, kepala ruanganku tahu kalau saya ke Palu,” kata SN, Minggu (10/9/2023).
SN meminta kepada rekan-rekannya untuk menggantikan jadwal dinasnya di puskesmas selama merawat adiknya di Palu.
Ketika kembali masuk dinas, SN mendapat kabar bahwa dirinya akan dirumahkan karena tak masuk selama seminggu dan tak menyelesaikan laporan dokumennya.
Mendengar hal itu, ia mengaku mempunyai iktikad baik untuk menghadap langsung Kepala Puskesmas Ampibabo.
“Kepala ruangan ditelepon Pak kapus (kepala puskesmas). Dia (kapus) bilang tidak usah suruh saya menghadap. Jadi sejak hari Selasa (5 September) saya dirumahkan, artinya diberhentikan,” ungkapnya.
Kepala Puskesmas Ampibabo, Isram Tambogo menjelaskan bahwa alasan pemberhentian SN karena menyangkut pelanggran disiplin.
“Ini terkait dengan disiplin, kami bekerja dengan aturan. Ini berkaitan dengan tanggung jawab, bukan dikeluarkan tanpa alasan,” kata Isram.
Isram mengatakan, SN tak masuk selama seminggu tanpa alasan dan pemberitahuan langsung kepada dirinya.
Pihaknya selama ini telah melakukan pembinaan serta mengingatkan seluruh petugas untuk mematuhi segala aturan.
“Saya juga sudah memanggil untuk mengedukasi yang bersangkutan, tetapi tidak juga diindahkan. Satu minggu meninggalkan tempat tanpa alasan dan konfirmasi. Sementara dia ada tanggung jawab, akhirnya semua terbengkalai. Ini menyangkut pelayanan kepada masyarakat,” ucapnya.
“Saya sampaikan kepada kepala ruangan bahwa kalau tidak bisa dibina, di-resign dulu. Nanti seandainya sudah bisa menerima aturan yang diterapkan, baru dia bisa masuk lagi,” ujar Isram. (Mrj)