Home / Palu

Senin, 24 Februari 2025 - 12:26 WIB

PT CPM Dukung Kegiatan Ritual Masyarakat Adat di Poboya

Wakil Ketua Badan Musyawarah Adat Kaili Provinsi Sulawesi Tengah dan Wakil Ketua I Dewan Adat Kota Palu, Timudin DG Mangera Bauwo/Ist

Wakil Ketua Badan Musyawarah Adat Kaili Provinsi Sulawesi Tengah dan Wakil Ketua I Dewan Adat Kota Palu, Timudin DG Mangera Bauwo/Ist

HARIANSULTENG.COM, PALU – Rencana pelaksanaan kegiatan adat di wilayah konsesi tambang Poboya, Kota Palu, mendapat dukungan dari PT Citra Palu Minerals (CPM).

GM Eksternal Affairs and Security PT CPM, Amran Amir mengatakan, perusahaan tentu memberi dukungan terhadap lembaga adat untuk menggelar ritual adat di wilayah Poboya.

“Kami dari CPM menghormati dan memberi dukungan dilaksanakannya kegiatan adat di Poboya,” kata Amran dihubungi, Senin (24/02/2025).

Seperti diketahui ritual adat “Pompaura” se-Kelurahan Poboya akan dilaksanakan di wilayah konsesi PT CPM Poboya pada beberapa hari ke depan.

Wakil Ketua Badan Musyawarah Adat Kaili Provinsi Sulawesi Tengah dan Wakil Ketua I Dewan Adat Kota Palu, Timudin DG Mangera Bauwo,
mengungkan bahwa tradisi adat Kaili harus terus didukung, dihargai dan dilestarikan bersama.

Baca juga  Ahmad Ali Dipeluk Erat Emak-emak saat Blusukan ke Pasar Inpres Manonda Palu

Mengingat Adat Kaili adalah salah satu adat istiadat yang berkembang di masyarakat suku Kaili yang sebagian besar berada di Sulawesi Tengah.

“Saya berharap ritual adat yang akan dilaksanakan di wilayah tambang Poboya dapat berjalan dengan baik dan tetap menjaga marwah adat dan menjaga keseimbangan antara tradisi, keamanan dan kenyamanan masyarakat,” ujar Timudin DG Mangera Bauwo dalam keterangan tertulisnya.

Pada kesempatan tersebut, imuddin menekankan pentingnya dalam menjaga rasa toleransi kekeluargaan dan kegotongroyongan.

Termasuk, ujar dia, keberadaan PT CPM di tanah Kaili patut bersama dijaga, sepanjang pihak perusahaan melakukan hal terbaik dan tidak mengganggu wilayah ketentraman yang ada di wilayah tersebut.

Baca juga  2023, Pemkot Palu Target Satu Kelurahan Miliki Satu Ambulans

“Terkait dengan kegiatan adat yang akan dilaksanakan di Poboya, saya menilai sepanjang pelaksanaanya aman dan tetap menjaga rasa persatuan kesatuan didalamnya. Bagi kami tidak ada masalah. Jadi CPM silahkan bekerja dan memang kita tahu CPM mendapat restu dari pemerintah. Tetapi jangan lupa untuk melibatkan dan memprioritaskan masyarakat lokal dalam tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah lingkar tambang,” tutur Timudun.

“Supaya masyarakat juga tingkat penghasilannya meningkat dan jangan sampai terjadi benturan,” ujar Doktor Timuddin sembari menekankan kembali, Masintuvu Kita Maroso Morambanga Kita Marisi artinya Bersama Kita Kuat Bersama Kita Kokoh,” ucapnya menambahkan.

Sebagai catatan, Badan Musyawarah Adat Provinsi Sulawesi Tengah membawahi 12 kab/kota,175 kecamatan, 175 kelurahan, 1.842 desa.

(Adv)

Share :

Baca Juga

Baliho Munas XI KAHMI terpajang di Jalan Moh Yamin, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (30/9/2022)/hariansulteng

Palu

2 Bulan Jelang Munas XI KAHMI di Sulteng, Baliho Mulai Hiasi Jalanan Ibu Kota
Universitas Tadulako gelar wisuda angkatan 112, Kamis (16/6/2022)/hariansulteng

Palu

Untad Umumkan Daftar Wisudawan Terbaik Sesi Kedua, Kebanyakan Diraih Perempuan
PT Citra Palu Minerals (CPM)/Ist

Palu

PT CPM Pastikan Segera Selesaikan Masalah Perendaman di Poboya
Pengunjung Palu Grand Mall berfoto bersama replika uang kertas ukuran besar pecahan Rp 75 ribu, Sabtu (12/2/2022)/hariansulteng

Ekonomi

BI Sulteng Tampilkan Replika Uang Kertas Ukuran Besar 75.000 Rupiah di Palu Grand Mall
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid saat mengunjungi Ibnu Umair Ibrahim

Palu

Seribu Doa untuk Ibnu Umair Ibrahim, Remaja Penderita Tumor Abdomen di Palu
Polda Sulawesi Tengah Siap Sukseskan Pelaksanaan Munas KAHMI di Palu

Palu

Polda Sulawesi Tengah Siap Sukseskan Pelaksanaan Munas KAHMI di Palu
Ilustrasi/iStock

Palu

Komunitas Transpuan di Palu Melawan Stigma dan Harapannya di Pemilu 2024
Ilustrasi tambang bawah tanah. (Foto: esdm.go.id)

Palu

Akademisi Sebut Metode Tambang Bawah Tanah Lebih Tepat Diterapkan di Poboya