HARIANSULTENG.COM – Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tengah (KPU Sulteng) mencatat ada ratusan petugas penyelenggara Pemilu 2024 yang ‘tumbang’ setelah menjalankan tugas penghitungan suara pada 14 – 15 Februari 2024.
Dalam keterangan resmi yang diterima HarianSulteng.com, sebanyak 257 petugas adhoc jatuh sakit hingga 17 Februari 2024 pukul 17.00 Wita.
Petugas yang mendapatkan perawatan intensif ini kebanyakan di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) mencapai 102 orang.
Sementara petugas badan adhoc yang meninggal dunia sebanyak 15 orang yang tersebar di Kota Palu, Sigi, Donggala, Parimo, Tojo Una-Una, Morowali Utara dan Banggai.
Badan adhoc anggota dan sekretariat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), anggota dan sekretariat Panitia Pemungutan Suara (PPS), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPS LN), Panitia Pemutakhiran Data Pemilih/Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih), Panitia Pemutakhiran Data Pemilih Luar Negeri dan Petugas Ketertiban Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam Penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan.
Berikut jumlah petugas adhoc di Sulteng yang jatuh sakit dan meninggal dunia usai pencoblosan dan penghitungan suara Pemilu 2024.
• Kota Palu (8 sakit, 1 meninggal dunia)
• Sigi (24 sakit, 2 meninggal dunia)
• Donggala (35 sakit, 3 meninggal dunia)
• Parimo (102 sakit, 3 meninggal dunia)
• Tojo Una-Una (3 sakit, 3 meninggal dunia)
• Poso (15 sakit)
• Buol (27 sakit)
• Tolitoli (5 sakit)
• Morowali (5 sakit)
• Morowali Utara (2 sakit, 2 meninggal dunia)
• Banggai (26 sakit, 1 meninggal dunia)
• Banggai Kepulauan (3 sakit)
• Banggai Laut (2 sakit).
(Jmr)