HARIANSULTENG.COM, PALU – Antrean panjang kendaraan untuk mengisi BBM jenis solar maupun pertalite di Sulawesi Tengah (Sulteng) masih terus terjadi.
PT Pertamina menilai kondisi ini disebabkan karena adanya pembelian secara berlebihan oleh konsumen.
Sehingga masyarakat diimbau melapor jika mendapati SPBU melayani pembelian menggunakan jeriken maupun tangki modifikasi.
“Masyarakat silahkan laporkan ke kami di mana lokasi SPBU dan waktu kejadiannya melalui call center 135. Tim di lapangan akan menindaknya melalui investigasi lebih lanjut,” kata Communication and Relaton Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Iqbal Hidayatulloh, Senin (1/8/2022).
Ia menjelaskan, Pertamina sudah mengeluarkan standar operasional prosedur (SOP) bahwa SPBU tidak boleh melayani pembelian jeriken tanpa surat rekomendasi.
Terlebih, kata Iqbal, pertalite bukan lagi jenis bahan bakar umum tetapi sudah masuk dalam jenis bahan bakar khusus penugasan (JBKP).
Berdasarkan jumlah pasokan, kuota solar pada 2022 untuk Sulawesi Tengah yakni 113 ribu kilo liter dan pertalite mencapai 322 ribu kilo liter.
Sehingga Pertamina sebagai pelaksana di lapangan akan mengatur dan memastikan kuota tersebut tetap tersedia hingga akhir tahun.
“Realisasinya saat ini sudah over kuota. Posisi over kuota ini bukan dibandingkan kuota 2022, tetapi kuota akumulatif pada bulan berjalan hingga Juni 2022 atau year to date,” terang Iqbal.
“Jangan sampai bulan Agustus kuotanya sudah habis, otomatis kami sudah tidak bisa lagi menyalurkan,” tuturnya menambahkan. (Sub)