HARIANSULTENG.COM, PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid secara resmi membuka Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Aula Kantor Camat Palu Selatan, Senin (20/2/2023).
Kegiatan itu turut dihadiri pihak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) baik Kota Palu maupun Provinsi Sulawesi Tengah.
Dalam sambutannya, Hadianto menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Palu menyiapkan dua skema yakni pencegahan dan penanganan risiko stunting.
“Kalau mencegah berarti bumil (Ibu hamil, red), harus kita jaga dan kawin dini juga harus dipantau dan perlu diberikan pendampingan. Terutama mereka dari keluarga yang ekonominya berada pada posisi yang tidak baik. Itu yang perlu mendapatkan perhatian agar pencegahan risiko stunting bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, pravelensi stunting di Kota Palu mengalami kenaikan 0,8 persen bersama enam kabupaten lainnya.
Di antaranya Kabupaten Buol 4,1 persen, Donggala 2,9 persen, Banggai Kepulauan 2,0 persen, Tojo Una-una 1,9 persen, Toli-toli 1,4 persen, dan Morowali Utara 2,1 persen.
Hadianto berharap keberadaan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting ini mampu menjadi media untuk berkolaborasi dan elaborasi semua pemikiran.
“Saya berharap forum ini bukan hanya jadi forum-foruman, akan tetapi bisa menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang baik dan saya menunggu rekomendasi itu. Supaya kita bisa melihat upaya apa yang bisa kita lakukan kedepan. Jangan UUD alias ujung-ujungnya duit,” ujarnya.
Ia meminta agar kader-kader Posyandu di Kota Palu yang berjumlah sekitar 1.500 lebih orang bisa dimanfaatkan sebagai pasukan tempur yang siap menjadi pendamping di setiap kelurahan di Kota Palu.
“Jangan terlihat naik pravelensinya dan dianggap seakan-akan kita tidak kerja. Saya harap forum ini bisa saling menguatkan strategi yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Kota Palu sekaligus juga bisa melakukan evaluasi atas kerja-kerja yang sudah dilakukan,” terang Hadianto. (Anw)