HARIANSULTENG.COM, PALU – Anggota DPD RI, Abdul Rachman Thaha menyoroti aksi Kapolda Sulteng, Irjen Rudy Sufahriadi menjemput kedatangan diduga Warga Negara Asing (WNA) ke Kota Palu.
Rachman Thaha ketika itu menumpangi pesawat Garuda Indonesia dari Makassar dan tiba di Bandara Mutiara Sis Aljufri pada Kamis (5/5/2022) sekitar pukul 15.00 Wita.
Dalam perjalanan, pria berusia 42 tahun itu mengaku berada dalam satu ruangan di kelas bisnis bersama para WNA tersebut.
“Kami berdekatan tempat duduknya di kelas bisnis. Sepertinya mereka orang Cina karena dilihat dari ciri fisik dan bahasa yang mereka gunakan saat berbicara,” kata Rachman Thaha.
Ketika pesawat berhasil mendarat, Rachman Thaha merasa terkejut dengan kehadiran Irjen Rudy yang telah berada di depan pintu masuk.
Bahkan, kata dia, jenderal bintang dua itu berdiri dengan posisi sikap sempurna sambil memberi hormat.
“Tamu ini siapa sampai-sampai kapolda jemput langsung dan beri hormat. Kalau pejabat negara ya tidak apa-apa, tapi saya yakin mereka bukan pejabat negara,” beber Rachman Thaha.
Ia menambahkan, sejumlah aparat kepolisian hingga dari Satuan Brimob Polda Sulteng sambil menenteng senjata juga tampak bersiaga mengawal penjemputan tersebut.
Rachman Thaha kemudian mengaku mendapat perlakuan kurang mengenakkan dari aparat kepolisian di bandara.
Kejadian itu bermula saat dirinya hendak memasukan barang bawaan ke dalam bagasi mobil di area parkiran.
Namun petugas justru memintanya menyingkirkan kendaraan dan segera meninggalkan area bandara.
Merasa tak terima, Rachman Thaha sempat bersitegang dengan polisi dan menyayangkan sikap kapolda seolah mengistimewakan tamu WNA.
“Penjemputannya seperti melebihi kapolri. Sangat disayangkan dan patut dipertanyakan. Ada apa seorang kapolda menjemput hingga mobil saya diusir,” ujarnya.
Informasi dihimpun, para tamu diduga WNA yang dijemput Kapolda Sulteng yakni Mr SL, Mr R, Mrs RS dan Mrs DT.
Namun saat dikonformasi, Kapolda Sulteng, Irjen Rudy Sufahriadi menerangkan bahwa para tamu itu bukanlah WNA.
Ia menyebut mereka merupakan teman dekat dari Jakarta yang kebetulan berkunjung ke Kota Palu untuk silaturahmi.
Irjen Rudy pun meminta maaf terkait kejadian yang dialami Rachman Thaha dan berjanji akan menegur anggotanya.
“Saya mohon untuk dimaafkan bila ada anggota berlebihan dan saya akan menindak anggota tersebut. Sekali lagi saya mohon maaf, ini hanya kunjungan silaturahmi dalam rangka Idulfitri,” kata Irjen Rudy melalui pesan singkat. (Rmd)