HARIANSULTENG.COM – Mencuatnya isu jual beli jabatan mendapat respon tegas dari Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Rusdy Mastura.
Dalam keterangan resminya, pria akrab disapa Cudy itu mengaku tak bisa membiarkan isu jual beli jabatan ini bergulir lantaran dapat mengganggu capaian visi dan misi.
Oleh sebah itu, pihaknya membentuk tim investigasi terkait isu jual beli jabatan eselon III dan IV di lingkup Pemprov Sulteng.
“Tim investigasi dibentuk dengan melibatkan inpektorat provinsi, sekretaris daerah dan pejabat berwenang. Tujuannya untuk segera menjawab hal-hal yang berkembang dan dapat Menganggu visi misi Pemprov Sulteng melakukan reformasi birokrasi,” kata Cudy, Sabtu (7/5/2022).
Cudy memastikan tim investigasi bakal bekerja cepat dan pihaknya bakal menindak tegas siapapun yang terbukti bersalah sesuai aturan perundang-undangan.
“Dalam waktu tiga bulan ke depan akan kembali dievaluasi kotak jabatan sesuai ketentuan perundang – undangan, usulan, dan kebutuhan organisasi perangkat daerah serta kebijakan pimpinan,” tegasnya.
Sebelumnya, beredar kabar adanya dugaan praktik jual beli jabatan eselon III dan IV di lingkup Pemprov Sulteng pada pelantikan 28 April 2022 lalu.
Dari kabar yang beredar, terdapat orang-orang disebut dekat dengan pengambil kebijakan yang memainkan peran dengan meminta imbalan dari jabatan yang akan diisi.
Adapun harga dari jabatan tersebut bervariasi, mulai dari Rp 20 juta hingga Rp 70 juta bagi setiap calon pejabat yang akan dilantik. (Rmd)