HARIANSULTENG.COM, SIGI – Keluarga menggelar pembacaan doa 100 hari meninggalnya Cici Triana, Minggu malam (2/7/2023).
Cici Triana diduga menjadi korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan terbakar di Desa Sidondo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada 21 Maret 2023 lalu.
Ibu Cici Tirana, Isrini mengaku masih menunggu penyampaian resmi dari kepolisian terkait pelaku pembunuhan terhadap anak tercintanya.
Meskipun sebelumnya, Polres Sigi menyatakan telah menetapkan lebih dari satu tersangka dalam kasus tersebut.
“Kami penasaran apa motif pelaku yang tega membunuh anak saya. Polisi berencana akan menggelar rekonstruksi, keluarga berharap bisa dihadirkan,” kata wanita 49 tahun tersebut.
Isrini mengaku lega tersangka pembunuhan berhasil ditangkap setelah berhasil ditangkap setelah 3 bulan lamanya menunggu kepastian.
Pihak keluarga berharap aparat penegak hukum memberikan hukuman seberat-beratnya kepada para tersangka.
“Kami ucapkan terima kasih atas kinerja kepolisian. Anak kami dibunuh secara sadis. Jika pelaku orang dekat atau anggota keluarga sekalipun, saya tidak peduli dan berharap dihukum berat,” ungkap Isrini.
Isrini menceritakan bahwa dirinya merasakan firasat sebelum sang anak ditemukan meninggal dunia pada Selasa (21/3/2023) pagi.
Seminggu sebelum kejadian, ia merasakan sakit pada bagian belakang. Namun Isrini belum berpikiran aneh-aneh karena selama ini dirinya memang mengidap suatu penyakit.
Pascakejadian, Isrini bertemu seorang saksi yang mengaku sempat melihat kobaran api di tempat kejadian perkara (TKP) sekira pukul 1.00 Wita dini hari.
Isrini teringat pada waktu tersebut dirinya masih terjaga di tempat tidur dan sempat mendengar suara burung ‘Serra’.
Konon, kata dia, suara dari burung tersebut dianggap sebagai pertanda datangnya mapaletaka bahkan kematian.
“Seminggu terakhir sebelum anak saya ditemukan meninggal, belakang saya terasa sakit semua. Tanggal 21 Maret tengah malam, saya mendengar suara burung itu. Pas-pas di jam itu ada saksi yang melihat kobaran api di lokasi kejadian. Tetapi api itu dianggap berasal dari pembakaran rumput, ternyata anak saya,” jelas Isrini.
Saat dihubungi, Kapolres Sigi, AKBP Reja A Simanjuntak belum memastikan waktu pelaksanaaan rekonstruksi kasus kematian Cici Triana.
“Akan diinformasikan apabila sudah kami tentukan jadwal giatnya (rekonstruksi),” ujar Reja. (Jmr)