HARIANSULTENG.COM, PALU – Calon gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Ahmad Ali berkomitmen ingin memperbaiki layanan kesehatan.
Keinginan itu berulang kali ia sampaikan dalam beberapa kesempatan, termasuk saat berorasi di depan masyarakat ketika berkampanye.
“Kita tidak ingin masih ada masyarakat yang takut berobat ke rumah sakit karena masalah BPJS-nya belum dibayar. Ke depan, pemerintah daerah harus menjamin itu agar masyarakat tidak perlu lagi dipersulit dengan urusan administrasj karena BPJS yang belum dibayar,” ujar Ahmad Ali, Jumat (22/11/2024).
Bukan cuma itu, ia ingin pemerintah daerah memastikan fasilitas kesehatan di Sulawesi Tengah membuat masyarakat terlayani dengan baik dengan menghadirkan rumah sakit-rumah sakit pratama di wilayah-wilayah pelosok untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat.
“Termasuk menjamin kesejahteraan para petugas kesehatannya. Kita harus pastikan semua pegawai honorer itu minimal gajinya setara UMR (upah minimum regional),” katanya.
Untuk memastikan komitmen Ahmad Ali terhadap bidang kesehatan, awak media pun mencoba menelusuri keterlibatan calon gubernur nomor urut 1 itu terhadap upaya memajukan layanan kesehatan di daerah ini.
Ternyata, jauh sebelum terjun di dunia politik pun Ahmad Ali sudah menjadi figur yang banyak terlibat memajukan bidang kesehatan.
Salah satu bukti yang ditemukan, Ahmad Ali merupakan sosok yang banyak terlibat membantu memajukan salah satu rumah sakit di Kota Palu, yakni Rumah Sakit Umum (RSU) SIS Aljufri Palu.
“Jauh sebelum jadi calon gubernur dia (Ahmad Ali) memang sudah perhatikan rumah sakit ini. Salah satunya dia bantu IPAL (instalasi pengolahan air limbah) dia bantu secara pribadi,” ungkap Kabag Perencanaan dan Keuangan Yayasan Rumah Sakit SIS Aljufri, Habib Abd Rahman Alhabsyi didampingi Direktur Rumah Sakit Alkhairaat, dr Magfirah Al’amri.
Untuk membangun IPAL rumah sakit tersebut pada 2018 silam, Ahmad Ali diperkirakan menggelontorkan anggaran pribadinya sekira Rp1 miliar.
Bukan cuma itu, di awal-awal rumah sakit beroperasi dan belum mampu memenuhi pembiayaan gaji pegawai pun, Ahmad Ali menjadi sosok yang hadir menyelesaikan persoalan.
“Dia juga waktu rumah sakit belum mampu, dia bantu juga untuk menggaji pegawai. Untuk mengangkat kesejahteraan pegawai, dia bantu. Bangunan rumah sakit dia juga bantu berupa bahan. Bantuan ini waktu dia belum terjun di politik,” ungkap Habib Abd Rahman.
Meskipun tidak berpihak kepada calon kepala daerah tertentu, pengelola Yayasan Rumah Sakit SIS Al Jufri Palu itu berharap ke depan Sulawesi Tengah bisa melahirkan pemimpin yang selalu punya komitmen untuk memajukan daerah dengan memerhatikan kesejahteraan masyarakat luas.
Ia juga berharap Ahmad Ali bisa menjaga komitmennya jika mendapatkan amanah dari masyarakat Sulawesi Tengah.
“Mudah-mudahan ke depan dia tidak meninggalkan komitmen itu. Apalagi kalau dia sudah punya jabatan, semoga dia perhatikan komitmennya. Kita berdoa siapa saja yang terpilih bisa memperhatikan semua masyarakat, komitmen dengan kemaslahatan masyarakat Sulawesi Tengah,” harapnya.