HARIANSULTENG.COM, PALU – Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi Institut Pertanian Bogor (IPB) berkolaborasi dengan Universitas Tadulako (Untad) menyosialisasikan karbonisasi tandan kosong sawit sebagai soil conditioner.
Kegiatan ini digelar di Swiss Belhotel, Kota Palu yang diikuti sejunlah pemilik perkebunan sawit di Sulawesi Tengah, Senin (15/7/2024).
Prof Erliza Hambali mengatakan, pemanfaatan tandan kosong sawit sebagai soil conditioner dapat membantu petani sawit menghemat penggunaan pupuk.
“Seperti yang diketahui 70 hingga 80 persen biaya perkebun kelapa sawit yakni dari pemupukan tetapi dengan pemanfaatan tandan kosong sawit sebagai soil conditioner salah satu cara untuk menurunkan biaya tersebut melalui tandan kosong sehingga mampu menghemat penggunaan pupuk serta lebih efisien dalam penurunan cost perkebunan,” ujarnya.
Selain itu, Guru besar IPB itu menjelaskan pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit yang di olah melalui proses karbonisasi dapat meningkatkan kesuburan tanah dan efisiensi pemupukan pada perkebunan kelapa sawit.
Kata dia, secara nasional luas perkebunan kelapa sawit Indonesia pada tahun 2022 adalah sekitar 15,4 juta hektare yang mampu menghasilkan tandan kosong kelapa sawit sebesar 47 juta ton.
“Sulteng merupakan 10 daerah penghasil sawit terbesar di indonesia sehingga IPB menggandeng Untad untuk mensosialisasikan program tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Untad, Aieyen mengatakan kegiatan ini bukan hanya mensosialisasikan tetapi juga menjadi motivasi para peneliti di untad sebab di untad sendiri ada sekitar tiga riset yang sudah dilakukan dan mendapatkan hibah penelitian.
“Kerjasama antara IPB dan Untad sudah sejak lama terkait riset dan keilmuan lainya tetapi antara IPB dan untad Teknologi dan SDM masih lebih baik IPB,” tutur Aieyen.
(Jmr)