HARIANSULTENG.COM, PALU – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid mengecam keras penghinaan terhadap pendiri Alkhairaat Habib Idrus bin Salim Al Jufri atau Guru Tua.
Diketahui, pernyataan Fuad Plered yang diduga menghina Guru Tua menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak.
Menanggapi hal ini, Anwar Hafid yang juga merupakan Ketua Komda Alkhairaat Morowali menegaskan bahwa tindakan tersebut sangat tidak bisa diterima.
“Sebagai Abnaul Khairaat, saya sangat mengutuk keras tindakan penghinaan terhadap Guru Tua. Perbuatan seperti itu sungguh keji, karena mereka yang melakukannya sebenarnya tidak memahami siapa Guru Tua sesungguhnya,” ujar Anwar seusai melaksanakan salat Idulfitri 1446 Hijriah di Kantor ESDM Sulteng, Jalan Sam Ratulangi,Kota Palu, Senin (31/03/2025).
Ia juga mengingatkan bahwa sebelum menilai seseorang, perlu adanya pemahaman yang cukup agar tidak keliru dalam mengambil sikap.
“Dalam istilah saya, ini adalah tindakan ‘salah orang’. Saya berharap orang yang melakukan penghinaan itu segera sadar dan mendapat hidayah, sehingga ia bisa mengenal sosok Guru Tua yang merupakan Mutiara dari Timur,” tuturnya.
Selain menanggapi penghinaan tersebut, Anwar juga menyinggung mengenai pengusulan Guru Tua sebagai Pahlawan Nasional.
Menurutnya, upaya ini telah diperjuangkan oleh gubernur-gubernur sebelumnya, dan ia pun melanjutkan perjuangan tersebut dengan kembali memberikan rekomendasi ke pemerintah pusat.
“Sebenarnya, sosok Guru Tua sudah sangat dikenal, mulai dari anak-anak hingga pejabat tinggi pun tahu siapa beliau. Kini, kita hanya bisa berdoa dan terus mendukung agar pemerintah Republik Indonesia, di bawah kepemimpinan Pak Prabowo, dapat melihat dan menghargai perjuangan Guru Tua,” katanya.
Anwar menegaskan bahwa Guru Tua adalah sosok yang telah berjuang tanpa pamrih untuk mencerdaskan masyarakat.
Oleh karena itu, ujar dia, sudah sepantasnya pemerintah memberikan penghargaan yang layak atas jasa-jasanya.
(Lam)