Kemudian, Jeff menginginkan agar pelayanan lembaga di bidang pendidikan dan kesehatan lebih mengutamakan tindakan daripada keperluan administrasi.
Ia menganggap siswa-siswa berprestasi jenjang SMA/sederajat selama ini jarang mendapat apresiasi dari pemerintah kabupaten.
Selain itu, kata dia, usulan bantuan yang diajukan pihak sekolah pun jarang direspons karena alasan SMA menjadi tanggung pemerintah provinsi.
“Seperti halnya kesehatan, mengutamakan tindakan daripada administrasi itu penting. Pendidikan pun seperti itu. SMA tetap membawa nama baik daerah, baik guru ataupun muridnya. Jangan sampai tidak ada apresiasi. Banyak guru-guru cerita usulan yang diminta itu tidak diamini. Tidak boleh begitu, daerah harus hadir di tengah kesulitan masyarakat,” kata Jeff menambahkan.
Jika mendapat kepercayaan untuk memimpin Morut, Jeff mengaku tidak ingin terlalu banyak menggunakan fasilitas yang diberikan kepada kepala daerah.
Dirinya tidak ingin adanya rumah jabatan (rujab). Jeff berniat agar rujab disulap menjadi rumah singgah yang menyiapkan makanan untuk masyarakat.
“Tidak ada rujab bupati. Rujab dijadikan rumah singgah, 1 kali 24 jam makanan ready. Siapa saja boleh singgah makan. Kemudian mobil dinas menjadi mobil jenazah, gratis tidak ada bayar. Itu wajib. Mungkin satu-satunya mobil DN 1 jadi mobil jenazah nantinya hanya di Morut. Jika saya diberi kepercayaan menjadi bupati, Insya Allah saya tidak banyak menggunakan fasilitas daerah,” ungkapnya.
(Jmr)