HARIANSULTENG.COM, PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid mengaku kecewa usai gagal mempersembahkan penghargaan Adipura bagi daerahnya tahun 2022.
Sejak dilantik Februari 2021, Hadianto bertekad untuk mendapatkan penghargaan bergengsi dalam tata kelola kebersihan lingkungan tersebut.
Namun pada 28 Februari 2023, Kota Palu tidak masuk dalam daftar 150 kabupaten/kota peraih penghargaan Adipura oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
“Saya mohon maaf Kota Palu belum masuk dalam penilaian Adipura tahun 2022. Pastinya kita merasa berat dan mungkin kecewa karena tidak mendapatkan penghargaan ini,” kata Hadianto melalui keterangan resminya, dikutip Jumat (3//3/2023).
Pria kelahiran 10 Juli 1975 itu mengakui bahwa penanganan dan pengelolaaan sampah di Kota Palu selama ini belum berjalan optimal.
Terlebuh, tempat pembuangan akhir (TPA) di Kelurahan Kawatuna, Kecamatan Mantikulore saat ini masih dalam proses revitalisasi.
Minimnya anggaran disinyalir juga turut menyulitkan penanganan sampah di tiap kelurahan secara keseluruhan.
“Belum semua kelurahan memiliki kendaraan pengangkut sampah. Tapi Insya Allah pada April 2023 akan ada penambahan mobil armada, sehingga penanganan sampah yang baru berjalan 60 persen bisa naik 70 sampai 80 persen,” terang Hadianto.
“Kenapa 70 sampai 80 persen, karena ada dukungan lagi dari masyarakat. Di mana sampah yang ada sudah harus dipilah menjadi sampah organik dan nonorganik,” ujarnya menambahkan. (Anw)