HARIANSULTENG.COM, PALU – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) resmi mengumumkan hadir di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Pembentukan Mafindo ditandai dengan deklarasi yang berlangsung di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako (FISIP Untad), Rabu (15/2/2023).
Mafindo adaalah komunitas anti hoaks yang resmi berdiri sebagai organisasi nonprofit legal sejak 2016.
Mafindo melaksanakan berbagai kegiatan untuk melawan infodemic atau epidemi hoaks melalui pemberantasan hoaks, edukasi masyarakat, seminar, workshop, melalui advokasia ke berbagai kalangan, menghadirkan berbagai teknologi antihoaks, menjalin keterlibatan di akar rumput, penelitian dan sebagainya.
Presidium Jejaring Indonesia Tengah Mafindo, Jumrana berharap Mafindo Palu dapat berkolaborasi dan membangun sinergi dengan berbagai pihak sesuai prinsip organisasi.
Kolaborasi dengan berbagai pihak sudah berlangsung sejak Mafindo dibentuk termasuk di antaranya dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu.
“Salah satu prinsip kerja mafindo adalah kolaborasi,sebagai komunitas kita percaya ada banyak hal yang bisa kita lakukan jika kita bermitra, bekerjasama, berkolaborasi,” ungkap Jumrana.
Kesempatan tersebut sekaligus dimanfaatkan Mafindo untuk mengawali kemitraan melalui penandatanganan MoA dengan FISIP Untad.
Selain itu, acara deklarasi turut dirangkaikan dengan kegiatan Sekolah Kebangsaan yang diikuti sekitar 100 peserta.
Sekolah kebangsaan merupakan salah satu kegiatan dari program Tular Nalar Mafindo selain Akademi Digital Lansia (ADL).
Tular Nalar merupakan sebuah program yang diinisiasi oleh Maarif Institute, Mafindo, Love Frankie dan didukung oleg google.org.
Jika ADL sebelumnya fokus terhadap pemberdayaan lansia, Sekolah Kebangsaan secara khusus menyasar para pemilih pemula jelang Pemilu 2024.
Peserta dikenalkan terkait pesta demokrasi yang sehat dan anti hoaks, didorong keterlibatannya sebagai pemilih pemula dalam pemilihan umum 2024, serta menjadi momentum untuk meningkatkan kecakapan literasi digital dengan menggunakan tools cek fakta dari Mafindo.
Sekolah Kebangsaan diawali talkshow bertajuk “Gen Z Cerdas Memilih” dengan menghadirkan Presidium Jejaring Indonesia Tengah Mafindo, Jumrana dan Anggota Bawaslu Palu, Munirah.
Dalam sesi tersebut, Munirah mengimbau kepada peserta Sekolah Kebangsaan sebagai pemilih pemula agar cerdas dalam memilih. Dimulai dengan mengedepankan sikap cermat dalam menentukan pilihan politik serta perlunya melakukan pengecekan terhadap pilihan tersebut.
“Generasi Z diperlukan kemampuan literasi digital yang mumpuni dalam menyaring, memilah, dan memilih informasi yang baik, benar dan sesuai kebutuhan. Terlebih dengan semakin bervariasinya informasi jelang Pemilu 2024 mendatang. Satu yang penting, jangan sampai golput, karena satu suara itu menentukan masa depan kita,” tegasnya.
Seluruh peserta Sekolah Kebangsaan mengikui sesi materi yang dibawakan oleh sejumlah fasilitator Tular nalar.
Materi yang disajikan dibagi ke dalam tiga segmen, yakni kartu partisipasi publik, memilih pemimpin ideal kamu dan fakta atau dusta. (Jmr)