Home / Palu

Jumat, 1 Desember 2023 - 08:22 WIB

Ahmad Arif Pernah Ingatkan Kerawanan Bencana di Palu Sebelum Gempa-Tsunami 2018

Jurnalis Kompas, Ahmad Arif/hariansulteng

Jurnalis Kompas, Ahmad Arif/hariansulteng

HARIANSULTENG.COM, PALU – Buku Jurnalisme Bencana, Bencana Jurnalisme, sebuah mahakarya yang lahir dari tangan Ahmad Arif.

Buku ini ia perkenalkan kepada puluhan jurnalis di Kota Palu saat menjadi pembicara di acara media gathering yang diselenggarakan oleh Satgas Pelaksana Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Pascagempa Bumi dan Tsunami di Sulawesi Tengah, Kamis (30/11/2023).

Tasrief Siara, jurnalis senior yang memoderatori kegiatan, menyebut level tertinggi kecakapan jurnalis yakni ketika berhasil melahirkan sebuah buku.

Buku Jurnalisme Bencana, Bencana Jurnalisme banyak membahas beragam persoalan dan dilema yang dihadapi jurnalis di medan bencana.

Topik kebencanaan menjadi karya jurnalistik yang sering dihasilkan Ahmad Arif. Tsunami Aceh 2004, hingga tsunami Jepang 2011 tak luput dari perhatian jurnalis Kompas ini.

Tak hanya sekadar ‘peristiwa’, Arif berupaya memberikan edukasi lewat tulisan mengenai kebutuhan yang diperlukan untuk menghadapi bencana atau tahap kesiapsiagaan.

“Seolah-olah jurnalis meliput bencana hanya saat kejadian. Padahal dalam konteks kebencanaan, media itu berperan penting di tiga fase (pra bencana, saat bencana/tanggap darurat dan pascabencana),” ujarnya.

Baca juga  Bootcamp Batch 6 Hannah Spesial Ramadan, Wawasan Baru Bagi Anak Muda

Arif tinggal di Aceh selama 3 tahun, sebelum gempa bermagnitudo 9,1 – 9,3 disusul tsunami meluluntahkan daratan Serambi Mekkah pada 26 Desember 2004.

Peristiwa nahas ini mengakibatkan 25 pekerja media meninggal dunia. Ia menilai jumlah ini jadi kasus kematian jurnalis terbanyak dalam waktu seketika.

Gempa dan tsunami Aceh di penghujung 2004 ini mengakibatkan total korban meninggal dunia melebihi angka 200.000 jiwa.

Dalam penelusuran dan reportasenya, Arif mendapati fenomena menarik khususnya mengenai jumlah korban jiwa di Pulau Simeulue.

Ia mengatakan, jumlah korban di pulau di sisi barat Aceh yang posisinya lebih dekat dengan pusat gempa itu tergolong tidak banyak.

Tak ada yang menyangka bahwa kearifan lokal yang dikenal dengan nama Smong bisa menyelamatkan warga Simeulue.

Kearifan lokal ini diwariskan secara turun temurun hingga bisa memandu masyarakat selamat dari gelombang air laut yang mematikan.

Baca juga  Sorak Sorai Suporter Argentina, Ribuan Warga Padati Nobar Final Piala Dunia di Kantor Wali Kota Palu

Warga yang mendiami Pulau Simeulue mengetahui jika gempa yang mengguncang kala itu menjadi pertanda akan ada bencana yang lebih dahsyat bernama tsunami.

Kondisi sebaliknya terjadi di Banda Aceh. Orang-orang justru berbondong-bondong mengambil ikan di laut saat air surut, atau sekedar melihat-lihat situasi sekitar.

“Tsunami di pesisir Banda Aceh datang sekitar setengah jam setelah gempa. Di Simeulue hanya sekitar 10 menit karena dekat dengan pusat gempa, tetapi orang-orangnya selamat. Mereka tahu akan ada tsunami. Mereka memiliki pengetahuan yang namanya Smong. Pengetahuan lokal inilah yang menyelamatkan mereka dari tsunami,” terangnya.

Arif kemudian menceritakan pengalamannya saat meliput tsunami Jepang, dan melihat bagaimana Negeri Matahari Terbit itu memulihkan diri dari bencana.

Perbedaan begitu kontras ia rasakan khususnya dalam aspek jurnalistik. Di tengah kerusakan berbagai sarana akibat bencana, jurnalis-jurnalis di Jepang tetap mengambil peran.

Share :

Baca Juga

Sebanyak 33 adegan diperagakan saat rekonstruksi penganiayaan terhadap seorang pria penyandang disabilitas bernama Selamet Putera, Selasa (30/1/2024)/hariansulteng

Palu

Polresta Palu Gelar Rekonstruksi 33 Adegan Kasus Pembunuhan Pria Difabel di Jalan Setia Budi
Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid bersama unsur forkopimda melakukan peninjauan ke sejumlah gereja saat perayaan Natal, Senin (25/12/2023)/hariansulteng

Palu

Kunjungi Sejumlah Gereja, Wali Kota Palu Harap Perayaan Natal Membawa Pesan Kedamaian
Antisipasi Tawuran, puluhan personel Polri bersiaga di sekitar Jembatan Lalove, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu malam (27/5/2023)/hariansulteng

Palu

Puluhan Polisi Bersenjata Siaga di Jembatan Lalove Antisipasi Tawuran Nunu-Anoa
Kadispora Palu, Akhir Armansyah menghadiri acara pembukaan seleksi pra kualifikasi PON ke-21 Federasi Karate-do Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah (Forki Sulteng)/Pemkot Palu

Palu

Hadiri Pra Kualifikasi PON Forki Sulteng, Kadispora Palu Harap Masyarakat Makin Tekuni Karate
Wamen LHK, Alue Dohong jadi sasaran foto mahasiswa saat memberikan kuliah umum di Universitas Tadulako, Kamis (10/3/2022)/hariansulteng

Palu

Isi Kuliah Umum di Untad, Wakil Menteri LHK Alue Dohong Jadi Sasaran Foto Mahasiswa
Taman Budaya Golni Palu tampak tak terawat dan dipenuhi semak belukar, Selasa (19/4/2022)/hariansulteng

Palu

Terbengkalai Pascagempa 2018, Bangunan Golni Palu Dipenuhi Semak Belukar
Kapolresta Palu, Kombes Barliansyah/hariansulteng

Palu

Kapolresta Palu Tegaskan Tak Pandang Bulu Berantas Aktivitas Perjudian
Yusuf Lakaseng rayakan HUT bersama penyintas/istimewa

Palu

Yusuf Lakaseng Peringati HUT Kemerdekaan Dengan Penyintas dan Berbagai Komunitas Masyarakat