Home / Palu

Senin, 19 Juni 2023 - 22:22 WIB

Pengacara Pertanyakan Alat Bukti Penetapan Tersangka Ustaz di Palu soal Dugaan Pelecehan Santri

Syahlan Lamporo (kanan), pengacara ustaz AA tersangka dugaan pelecehan terhadap santri/hariansulteng

Syahlan Lamporo (kanan), pengacara ustaz AA tersangka dugaan pelecehan terhadap santri/hariansulteng

HARIANSULTENG.COM, PALU – Syahlan Lamporo, pengacara dari ustaz berinisial AA menyayangkan proses penetapan tersangka oleh kepolisian terhadap kliennya.

AA ditetapkan sebagai tersangka dugaan pelecehan seksual terhadap santri yang berusia di bawah umur di salah satu pesantren di Kelurahan Buluri, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu.

Bersama anggota keluarga tersangka dan santri, Syahlan menyatakan bahwa lokasi kejadian bukan pesantren, melainkan rumah tahfidz.

Rumah tahfidz ini awalnya beroperasi di wilayah Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Namun karena terdampak banjir beberapa waktu lalu, aktivitas pengajian dialihkan di Kelurahan Buluri, Kota Palu.

“Pada 5 Januari 2023, saksi atau korban ini datang ke ustaz AA meminta untuk belajar di tempat pegajiannya klien kami. Jadi ini bukan pesantren, apalagi dibilang ilegal. Tempat pengajian ini tahfidz,” ujarnya kepada wartawan, Senin (19/6/2023).

Dikatakan Syahlan, pihaknya mempertanyakan alat bukti yang dimiliki penyidik dari Polresta Palu untuk menetapkan ustaz AA menjadi tersangka.

Jika berdasarkan bukti dari keterangan ahli yang membenarkan pengakuan korban, ia menilai benar tidaknya keterangan seseorang bisa diuji melalui alat pendeteksi lie detector.

Baca juga  Fakultas Teknik Untad Alami Kerugian Jutaan Rupiah Akibat Tawuran Mahasiswa

“Sampai hari ini kami mempertanyakan alat bukti apa yang menyebabkan klien kami menjadi tersangka. Tidak ada bukti kecuali melalui lie detector, tetapi ini tidak bisa digunakan kepada anak. Silahkan tanya saksi dan santri, mereka tidak pernah melihat ada kejadian seperti yang dituduhkan,” katanya.

Sementara mengenai visum, kata Syahlan, ustaz AA awalnya ragu menerima korban untuk belajar di tempat pengajiannya.

Hal itu lantaran pada 6 Januari 2023, AA mengetahui bahwa korban sebelumnya memiliki masalah saat mondok di Kabupaten Poso.

Terlebih, ustaz AA mendapat pengakuan langsung dari pacar korban berinisial Y bahwa pernah melakukan hubungan layaknya suami istri.

Bahkan, Syahlan memiliki rekaman terkait pengakuan orangtua korban yang mengetahui sang anak berhubungan dengan pacarnya.

“Ustaz meminta pacarnya ini bertanggung jawab, niatnya ingin melindungi korban. Peristiwa ini terjadi jauh sebelum adanya laporan ke polisi yang menyatakan kejadian terjadi Februari 2023,” jelas Syahlan.

Baca juga  Gunakan 3 Armada Bus, Pemkot Palu Berangkatkan 100 Peserta Mudik Gratis dari Makassar

Seiring berjalannya waktu, ustaz AA merasa heran ketika diminta orangtua korban untuk mengakui telah melakukan pelecehan seksual terhadap anaknya.

Syahlan mengatakan, anehnya orangtua korban justru tidak pernah melaporkan Y selaku pacar anaknya kepada kepolisian.

“Kenapa kasus ini dilimpahkan ke klien kami. Orangtua korban sendiri telah mengakui hubungan anaknya dengan pacarnya, kenapa tidak ke Y, kenapa tidak diperiksa,” ujarnya.

Ia menambahkan, penyidik menetapkan ustaz AA sebagai tersangka salah satu alasannya bahwa baju korban robek.

Padahal, kata Syahlan, baju korban robek saat bertemu dengan pacar barunya berinisal D. Ia mengklaim hal itu turut dibenarkan oleh para santri.

“Kami sangat menyayangkan proses penetapan tersangka oleh Polresta Palu. Dalam Undang-Undang TPKS, selain keterangan korban juga perlu dikuatkan dengan alat bukti. Sementara alat bukti apa sehingga klien kami menjadi tersangka, tidak ada satu pun yang melihat kejadian seperti yang dituduhkan. Kami merasa terzolimi,” jelasnya.

Share :

Baca Juga

Peresmian Dealer Hyundai ke-35 Jl Yos Sudarso, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Senin (13/12/2021)/hariansulteng

Industri

Beroperasi di Kota Palu, Dealer Hyundai Hadirkan Mobil Listrik
Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin mengikuti jalan santai Yayasan Karuna Dipa, Minggu pagi (04/05/2025)/Pemkot Palu

Palu

Imelda Dampingi Wakil Gubernur Sulteng Lepas Peserta Jalan Santai Yayasan Karuna Dipa
Sekretaris Daerah Kota Palu, Irmayanti Pettalolo melepas Kontingen Kota Palu yang akan berlaga di ajang Utsawa Dharma Gita (UDG) XV Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah/Pemkot Palu

Palu

Irmayanti Pettalolo Lepas Kontingen Kota Palu Menuju Utsawa Dharma Gita XV Morowali Utara
Ratusan warga melakukan pelemparan secara bertubi-tubi terhadap bangunan di lokasi tambang Kelurahan Poboya, Kota Palu, Minggu (18/9/2022)/Ist

Palu

Seorang Karyawan PT AKM Alami Luka Bacok dalam Kerusuhan di Tambang Poboya Palu
Ahmad Ali menerima kunjungan ratusan driver ojol di kediamannya, Minggu (17/11/2024)/Ist

Palu

Curhat ke Ahmad Ali, Ratusan Pengemudi Ojol Merasa Tak Diperhatikan Pemda
Ilustrasi Wisuda Universitas Tadulako angkatan 107-108 beberapa waktu lalu

Palu

1.314 Mahasiswa Universitas Tadulako Ikuti Wisuda Offline Angkatan 111 Besok
Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat 2024 di Mapolresta Palu, Rabu (3/4/2024)/Ist

Palu

Wali Kota Hadianto Rasyid Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2024 di Mapolresta Palu
Lembaga Bantuan Hukum Tepi Barat mendampingi keluarga Slamet Putra/Ist

Palu

Terdakwa Pembunuhan Pria Difabel di Palu Dituntut 12 Tahun Penjara, Kuasa Hukum: Sudah Tepat