Home / Parigi Moutong

Jumat, 29 April 2022 - 04:11 WIB

Peneliti IPB Sebut Mayoritas Masyarakat Parimo Menolak Tambang PT Trio Kencana

Peneliti IPB gelar konferensi pers di Palu terkait

Peneliti IPB gelar konferensi pers di Palu terkait "Keberterimaan Sosial dan Persepsi Masyarakat terhadap Usaha Pertambangan serta Dampaknya", Rabu (27/4/2022)/hariansulteng

HARIANSULTENG.COM, PARIMO – Sebagian besar masyarakat Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) menolak keberadaan PT Trio Kencana.

Hal itu diungkapkan Peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Bayu Eka Yulian saat konferensi pers, Rabu (27/4/2022).

Kepala Pusat Studi Agraria Institusi IPB University itu telah mengadakan riset pada Maret – April 2022 atas 402 responden.

Responden dipilih secara acak (multistage random sampling) dengan margin of error sebesar 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Selain lewat kuesioner, Tim Peneliti IPB melakukan wawancara mendalam kepada informan baik kepala desa, sekretaris desa, kepala dusun maupun masyarakat umum.

Baca juga  Dapat Restu NasDem Maju Pilgub Sulteng, Ahmad Ali Sebut Bakal Ada Partai Lain Gabung Koalisi

Para responden ini tersebar mulai di wilayah Pinotu, Tada Selatan, Khatulistiwa, Oncone Raya, Kasimbar, Kasimbar Palapi, Tovalo dan Posona.

Bayu menjelaskan, penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari insiden tewasnya seorang warga dalam aksi demonstrasi menolak PT Trio Kencana beberapa waktu lalu.

Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa sebagian besar masyarakat Parimo tidak menghendaki keberadaan perusahaan tambang tersebut.

“Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin seimbang, 49,8 persen laki-laki dan sisanya perempuan. 46,8 persen tidak setuju atas hadirnya PT Trio Kencana, 19,9 persen setuju, 21,1 persen netral dan 12,2 memilih tidak tidak menjawab,” ungkap Bayu.

Baca juga  Sengketa Lahan Komunitas Adat di Morowali dan PT Vale Berujung Laporan Polisi

Bayu menambahkan, ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi masyarakat menolak kehadiran PT Trio Kencana.

Mulai dari merugikan mata pencaharian petani, berdampak pada lingkungan, hingga menimbulkan konflik baik vertikal maupun horizontal.

Sementara pihak yang menyetujui keberadaan PT Trio Kencana karena dinilai dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

“Ada dua alasan mayoritas dari masyarakat yang menolak, yakni 29,3 persen karena merusak lahan dan 25 persen karena merusak lingkungan. Adapun yang menyetujui paling banyak 47,5 persen karena alasan lapangan pekerjaan,” ujar Bayu. (Agr)

Share :

Baca Juga

Halimah sedang melayani seorang pembeli/Ist

Parigi Moutong

Suara Hati Rakyat Kecil di Parimo: Jangan Biarkan Ahmad Ali Berjalan Sendiri
Ahmad Ali temui warga di Desa Gio Barat, Kecamatan Moutong, Kabupaten Parigi Moutong, Kamis malam (4/7/2024)/hariansulteng

Parigi Moutong

Disoraki Gubernur, Ahmad Ali Dicegat Warga saat Melintas di Desa Gio Barat Parimo
Kabidhumas Polda Sulteng, Kombes Didik Supranoto (tengah)/Ist

Parigi Moutong

Sempat Mangkir karena Sakit, Polisi Pelaku Penembakan Demonstran di Parimo Resmi Ditahan
Banjir kembali menerjang Desa Torue, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Minggu (14/8/2022)/Ist

Parigi Moutong

Desa Torue Parimo Kembali Diterjang Banjir, Hujan Lebat Berpotensi Terjadi Hingga Pukul 19.30 Wita
Polda Sulteng menggelar apel kesiapan brimob menjelang pemungutan suara (PSU) Pilkada Parigi Moutong (Parimo), Rabu (09/04/2025)/Ist

Parigi Moutong

Kerahkan 2 SSK Brimob, Polda Sulteng Matangkan Pengamanan PSU Parimo
BNPT-FKPT Sulteng Gelar kenduri cegah radikalisme dan terorisme di Parigi Moutong, Sabtu (9/11/2024)/Ist

Parigi Moutong

BNPT-FKPT Sulteng Gelar Kenduri Cegah Radikalisme dan Terorisme di Parigi Moutong
Gedung Mahkamah Konstitusi/Sekretariat Kabinet

Parigi Moutong

MK Batalkan Hasil Pilkada Parigi Moutong, Perintahkan Coblos Ulang Tanpa Amrullah
Polisi menembakan gas air mata ke arah pendemo di Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (12/2/2022) malam/Ist

Parigi Moutong

Pukul Mundur Pendemo, Polisi Kuasai Lokasi Unjuk Rasa Tolak Tambang di Parimo