HARIANSULTENG.COM, BUOL – Aktivitas tambang ilegal di pegunungan Teboy, Desa Busak, Kecamatan Karamat, Kabupaten Buol, makin marak dan memicu keresahan warga.
Informasi dari warga, sedikitnya 12 alat berat jenis ekskavator melakukan aktivitas mengeruk material di bantaran sungai wilayah pegunungan Teboy.
“Sudah hampir satu bulan mereka beroperasi, alat berat ini terus bertambah, sekarang sudah ada 12 excavator beroperasi. Alat-alat ini masuk dari Desa Busak 1, Kumaligon, dan ada juga dari Desa Pinamula,” ungkap sumber, Rabu (1/10/2025).
Dampak dari aktivitas ilegal ini mulai dirasakan. Air sungai yang sebelumnya jernih kini berubah warna menjadi kuning kecoklatan.
Aliran sungai tercemar dan mengalir hingga ke sejumlah desa, seperti Desa Pinamula di Kecamatan Momunu, serta Desa Busak 1 dan Busak 2 di Kecamatan Karamat.
Informasi yang dihimpun menyebut, cukong tambang yang menggunakan alat berat itu berinisial JM, JN, dan AB.
“Yang paling banyak alat beratnya itu JM, bahkan ada pemodal dari luar Buol,” kata sumber.
Warga menyesalkan tidak adanya tindakan tegas dari Polres Buol untuk menertibkan tambang emas ilegal tersebut.
“Jangan tunggu sampai terjadi konflik masyarakat baru ada tindakan. Dampak lingkungannya juga makin parah,” tegas warga.
(Rif)