HARIANSULTENG.COM – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah (Walhi Sulteng) mengeluarkan seruan terkait perkembangan politik Pemilu 2024.
Walhi dalam seruannya menilai perkembangan politik jelang hari pencoblosan 14 Februari 2024 telah keluar dari koridor demokrasi.
“Walhi hadir dengan pandangannya terkait Pemilu 2024. Hari ini pengurus Walhi di 28 provinsi secara serentak melakukan konferensi pers terkait Pemilu 2024,” kata Direktur Eksekutif Daerah (ED) Walhi Sulteng, Sunardi Katili, Selasa (6/2/2024).
Sunardi mengatakan, ramainya kritik yang disampaikan dari kalangan intelektual sebagai tanda demokrasi di Indonesia mengalami kemerosotan.
Kemerosotan demokrasi yang terjadi saat ini menjadi keprihatinan pula bagi Walhi seperti yang dirasakan civitas akademika dari berbagai kampus.
Sunardi pun menanggapi santai respons dari Istana yang justru menganggap protes yang datang sebagai bagian dari strategi politik partisan.
Lagipula, ujar dia, Walhi pada tahun-tahun sebelumnya juga mengeluarkan seruan serupa di setiap penyelenggaraan pemilu.
“Terkait tudingan bahwa ini membawa kepentingan salah satu calon, itu hak orang yang menilai. Kami juga tidak bisa melarang. Bagi kami bukan tentang siapa sosoknya, tetapi bagaimana mendorong keselamatan atas kerusakan lingkungan, ekologi dan berbagai pelanggaran HAM,” imbuhnya.
Dengan mengamati dinamika politik beberapa waktu terakhir, ia agak ragu pemilu tahun ini dapat berjalan secara jujur dan adil (jurdil)
“Ragu. Harapan itu (pemilu jurdil) nampaknya sangat tipis,” kata Sunardi.
Keraguan ini juga dirasakan Ketua Dewan Daerah (DD) Walhi Sulteng, Richard Fernandez Labiro dalam menyikapi situasi demokrasi di Indonesia yang tidak menggembirakan.
Menurutnya, setiap orang memang memiliki hak dan kebebasan untuk memilih dan dipilih. Namun di balik itu potensi kecurangan bisa saja terjadi.
“Dalam pelaksanan acara mungkin jujur dan adil. Terbuka, orang bisa ke TPS tanpa ada yang mengintervensi. Tetapi terjadi kecurangan di balik itu mungkin saja. Saya kurang yakin bisa jujur dan adil,” katanya.
Dalam konteks Pemilu 2024, Walhi menyuarakan prinsip Pilah, Pilih, Pulih yang dibacakan Richard selaku Ketua Dewan Daerah Walhi Sulteng.
Menyikapi dinamika situasi politik pelaksanaan pemilu serentak 2024 yang mengarah kepada kemunduran demokrasi, penyempitan ruang-ruang sipil, pembangkangan konstitusi dan pelanggaran praktik pengerukan sumber daya alam secara ugal-ugalan.
Memperhatikan kinerja pemerintah yang semakin jauh dari amanah pasal 33 konstitusi, serta pemilu sebagai momentum rakyat memberikan amanahnya.
Kami Walhi menyerukan terhadap seluruh elemen Walhi bersama rakyat, untuk mengamalkan prinsip Pilah-Pilih-Pulih terhadap pemilihan presiden, wakil presiden, dan anggota legislatif.
Prinsip Pilah
Memilah berdasarkan rekam jejak kejahatan konstitusi, HAM, lingkungan dan pelanggaran etik dengan menggunakan nilai dan prinsip Walhi sebagai panduan.
Mencermati dan membedah visi misi, program dan agenda setiap kandidat presiden dan wakil presiden serta calon anggota legislatif.