HARIANSULTENG.COM, PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid didampingi sejumlah pimpinan OPD kembali melakukan kunjungan ke kelurahan di akhir pekan, Sabtu (3/2/2024).
Kunjungan kali ini dilakukan di Kelurahan Boyaoge, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu untuk mendengarkan langsung aspirasi, saran, masukkan, hingga keluhan yang disampaikan langsung oleh masyarakat.
Kegiatan tersebut rutin dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Palu setiap Sabtu dan Minggu pekan berjalan dengan menggilir setiap kelurahan.
“Setiap Sabtu dan Minggu, saya gilir ini kelurahan untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat,” kata Hadianto.
Selain mengunjungi warga di tiap kelurahan, Hadianto juga mempersilahkan masyarakat yang ingin datang ke rumahnya setiap hari mulai pukul 05.30 Wita – 06.30 Wita.
Dalam kesempatan ini, Hadianto juga menekankan kepada masyarakat untuk membayar PBB dan retribusi sampah untuk optimalisasi penerimaan pendapatan asli daerah.
Karena dengan pendapatan yang bersumber dari pajak dan retribusi tersebut, banyak hal yang dapat dilakukan, seperti menaikkan gaji RT dan RW yang tadinya Rp 150 ribu kini menjadi Rp 750 ribu.
Begitupun gaji Satgas Pancasila, kader posyandu, pegawai honorer di lingkup Pemerintah Kota Palu, hingga berkaitan dengan kesehatan, peningkatan ekonomi melalui bantuan usaha masyarakat, dan lainnya dapat dilakukan.
“Semua kita kuatkan. Mumpung saya jadi wali kota. Supaya ketika saya tidak jadi wali kota, kalau dia turunkan, marah nanti masyarakat. Jangan kita diam. Bukan waktunya lagi masyarakat untuk diam-diam,” ungkapnya.
Hadianto mengatakan, hutang PBB di tahun 2022 sebesar Rp 90 miliar dan tahun 2023 kemarin hutang PBB sebesar Rp 70 miliar.
“Coba kalau itu semua masuk, sekitar Rp160 miliar kita dapat. Itu masih PBB, belum yang lain. Jadi mumpung saya jadi wali kota, kita kasih gagah memang urusan itu. Supaya siapapun jadi wali kota berikut, jangan salah-salah,” katanya.
Sudah beberapa pihak negara lain datang ke Kota Palu, ujar dia, baik dari Republik Ceko, Maroko, Australia, dan Jerman, mereka kagum dengan kondisi Kota Palu, padahal kota ini belum lama dilanda bencana tahun 2018 silam.
Hadianto mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Palu akan terus melakukan penertiban di Jalan Cempedak agar kota ini harus tertib, apalagi Palu adalah ibu kota.
Menurutnya masalah di Kota Palu sangat banyaj sehingga Pemerintah Kota Palu harus mengurainya satu per satu.
Akan tetapi, yang paling penting adalah bagaimana upaya pelayanan terhadap masyarakat Kota Palu itu cepat, di samping masalah infrastruktur juga dilakukan secara bertahap.
“Kita sisir satu-satu masalah ini, sehingga semua terurai dan wujud ibu kota ini betul-betul berhasil kita capai. Kalau saya nilai dari perbaikan-perbaikan yang sudah kita lakukan, baru sekitar 30 persen, masih ada 70 persen lagi,” imbuh Hadianto.
(Adr)