HARIANSULTENG.COM, DONGGALA – Pemerintah Daerah Kabupaten Donggala menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) tahun 2022 bersama Forkopimda.
Rakor tersebut dalam rangka penyusunan dan rencana kerja untuk percepatan vaksinasi Covid-19.
Bertempat di Aula Kasiromu, Kantor Bupati Donggala, Jalan Jati, Kelurahan Gunung Bale, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/2/2022).
Asisten Bidang dan Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Mohammad Yusuf menjelaskan, tujuan dilakukannya rakor ialah untuk memaksimalkan pencapaian vaksinasi Covid-19 khususnya pada lansia.
Olehnya, Pemda Donggala mengajak semua Forkompimda bekerjasama guna dapat mengambil langkah cepat memvaksinasi lansia.
“Kami harapankan dapat mengendalikan angka dan kematian pada semua Lansia, adapun kendala dalam upaya untuk percepatan vaksinasi yang terkait administrasi dan kependudukan di antaranya yaitu masyarakat yang punya NIK belum update datanya dan masyarakat bisa memiliki NIK,” beber Mohammad Yusuf.
Sementara itu, Wakil Kepala Polres Donggala, Kompol Gede Suara mengakui capaian vaksinasi kepada kelompok Lansia sangat berat, yaitu berkisar 0,5 persen perhari.
Kompol Gede Suara mengusulkan, dalam mengejar target vaksinasi pada lansia.
Polres Donggala akan menyasar Desa Loli, Desa Saluran, Kelurahan Kabonga Besar, Kelurahan Kabonga Kecil, Kelurahan Boya dan Kelurahan Boneoge.
“Adapun capaian vaksinasi ini menjadi tanggung jawab semua stakeholder,” bebernya.
Kompol Gede Suara meminta agar semua Kepala Puskesmas (Kapus) membagikan capaian vaksinasi yang ada di Kabupaten Donggala.
Sehingga semua warga dapat mengetahui capaian vaksinasi saat ini.
“Oleh karena itu semua yang terkait hal tersebut, agar semua bersinergi dan bekerja untuk dalam melakukan pencapaian yang di targetkan vaksinasi semua Lansia yang ada di Kabupaten Donggala,” imbuhnya.
Senada dengan Kompol Gede Suara, Kodim 1306/Kota Palu Mayor Inf Amrullah, mengatakan, tugas vaksinasi harus dilaksanakan secepat mungkin.
Sebab, mengajak warga untuk divaksin merupakan tugas mulia.
Adapun kendala yang dihadapi dilapangan yaitu adanya warga menolak divaksin karena termakan berbagai macam isu hoaks
“Karena masyarakat menganggap bahwa vaksinasi bisa berbahaya, oleh karena itu, kita harus bisa mengatur strategi, agar masyarakat mau divaksin. Selain itu, semua stakeholder harus berperan aktif mengajak warga,” terangnya. (Jbr)