HARIANSULTENG.COM – Komunitas Sejarah Budaya dan Cerita Sulawesi (KSBCS) memaerkan senjata tradisional Sulawesi Tengah (Sulteng).
Senjata tradisonal seperti guma (pedang), kanjai (tombak trisula) dan doke (tombak) ditampilkan di acara Sulteng UMKM Syariah Expo, Minggu (17/7/2022).
Event ini dilaksanakan mulai 15 – 17 Juli 2022 di Taman GOR, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu.
Ketua KSBCS, Hendra Busilemba mengatakan, senjata tradisional tersebut hanya untuk koleksi dan tidak diperdagangkan.
Meskipun, kata dia, sejumlah pihak pernah menawarkan diri untuk membelinya seharga ratusan juta.
“Senjata-senjata tradisional ini dikumpulkan dari orang-orang tua terdahulu termasuk dari keluarga juga,” ungkap Hendra.
“Pernah ada yang menawar sampai Rp 240 juta, salah satunya itu pasatimpo. Hanya saja tidak kami jual. Patasimpo ini sejenis parang yang sarungnya terukir dari perak dan emas. Senjata ini memang dipegang raja-raja terdahulu di Sulteng,” terangnya menambahkan.
Hendra menambahkan, pihaknya sempat mengalami kerugian miliaran ruliah lantaran
sebagian koleksi KSBCS hilang akibat bencana gempa dan tsunami pada 2018.
Sebab saat itu ejumlah senjata tradisional maupun barang-barang peninggalan sejarah lainnya dipamerkan di Festival Palu Nomoni.
“Koleksi kami ada banyak sebenarnya, cuma sebagian tidak terselamatkan akibat gempa. Kerugiannya itu sekitar Rp 1 miliar,” kata Hendra. (Sub)